Lulus Akreditasi B, FK UNSWAGATI Tingkatkan Kualitas Calon Dokter
Di antara yang sedikit itu, Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon melangkah jauh untuk pengembangan riset kelas duni
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Tidak banyak kampus di negeri ini yang fokus pada riset standar internasional sekaligus pengabdian kemanusiaan.
Di antara yang sedikit itu, Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon melangkah jauh untuk pengembangan riset kelas dunia.
Riset berstandar internasional dan pengabdian Fakultas Kedokteran Unswagati menjadi ritme akademik di kampus ini.
Dokter dan calon dokter dari Unswagati juga didorong terjun langsung di tengah masyarakat untuk pengabdian, di antaranya mendampingi masyarakat yang mengalami kelainan genetika dan difabel.
Rektor Unswagati, Prof.Dr.H. Rochanda Wiradinata, MP, mengungkapkan betapa pimpinan dan tim dosen Unswagati bekerja keras untuk percepatan akademik dan riset.
"Kami fokus pada pengembangan akademik dan riset-riset berstandar internasional. Dosen-dosen kami pacu untuk mempublikasikan risetnya di jurnal internasional berstandar akademik, agar memiliki kontribusi keilmuan yang dikenal di level dunia. Kami juga mendorong program-program pendampingan dan pengabdian untuk kemanusiaan," ungkap Prof. Rochanda.
Rektor Unswagati menambahkan bahwa pengabdian untuk kemanusiaan sangat penting, sebagai pilar tridharma pendidikan, selain pengajaran dan riset.
"Kami terus bekerja keras memperbaiki kualitas akademik, alhamdulillah secara bertahap akreditasi selalu naik. Terbaru, Fakultas Kedokteran memperoleh level akreditasi B. Sudah bagus bagi kampus ini, tapi kami akan terus dorong hingga mencapai A," ungkapnya.
Dekan Fakultas Kedoteran Unswagati, dr. Catur Setiya Sulistiyana,M.MedEd, menjelaskan para calok dokter didikan FK Unswagati akan ditempa sebagai dokter dengan integritas, kualifikasi, dan pengabdian untuk kemanusiaan.
"Kami ingin para dokter lulusan kampus ini memiliki kontribusi besar di masyarakat, mereka dapat menjadi leader dalam transformasi kesehatan dan memberi solusi pada tantangan kemanusiaan. Kami mendorong riset-riset akademik berstandar internasional, di antaranya fokus pada riset kolektif tentang genetika. Kami juga merancang program pendampingan untuk komunitas difabel," jelas Catur.
Ke depan, FK Unswagati berfokus pada peningkatan level calon dokter yang berstandar internasional, dan siap dengan profesinya.
"Kami mendorong lahirnya dokter-dokter yang mengabdi pada kemanusiaan, dokter profesional pada keahliannya serta memiliki tanggungjawab di tengah masyarakat," ujarnya.
Kampus Unswagati selama ini dikenal sebagai kampus rakyat yang memiliki program riset dan pengabdian akademik yang menjawab tantangan masyarakat. Fakultas Kedokteran Unswagati, telah meluluskan 126 dokter yang tersebar dalam karir profesional di beberapa kawasan nasional dan institusi luar negeri.
Saat ini, mahasiswa FK Unswagati sejumlah 322, dan mahasiswa profesi sejumlah 96 calon dokter. Adapun staf akademiknya memenuhi kualifikasi Kemenristek Dikti, dengan dosen dokter 57, dosen tidak tetap 36, serta 47 dosen untuk kualifikasi profesi.
Riset-riset internasional yang dikembangkan FK Unswagati patut menjadi referensi. Serta, keberpihakan pada pendampingan komunitas difabel layak menjadi rujukan pengabdian kemanusiaan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.