Megawati Belum Bersikap Soal Pilgub Jateng, Ganjar Komentar Begini
Ketun PDI Perjuangan Melawati Soekarnoputri bum juga memilih bakal calon di Pilkada Jarang. Bagaimana kata perahan Ganjar Pranowo?
Editor: Y Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, UNGARAN - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, Minggu (15/10/2017) mengumumkan bakal calon di Pilkada Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.
Bagaimana dengan kandidat gubernur untuk Pilkada Jawa Tengah? Hingga saat ini Megawati belum menyebut nama untuk diusung dalam ajang demokrasi seluruh warga Jawa Tengah itu.
Padahal wilayah ini merupakan salah satu basis massa terbesar PDI Perjuangan.
Saat hal itu ditanyakan sinyal Megawati tentang bakal calon Pilkada Jateng, Ganjar mengaku belum ada tanda-tanda.
"Tidak ada sinyal-sinyal, lagi lowbatt," kata Ganjar ditemui di Ambarawa, Minggu (15/10/2017).
Terlepas dari itu, Ganjar menyadari suhu politik di Jateng saat ini sudah mulai panas.
Iaa mengangangap wajar jika ada calon lain yang menyoroti dan menyebar persepsi tentang tingkat kesejahteraan masyarakat Jateng yang tak beranjak membaik di bawah kepemimpinannya.
"Tidak apa-apa, semua yang pengen maju pasti menegasikan itu karena menjadi cara untuk masuk dan memberikan harapan. Saya biasa saja kritik seperti itu," ujar dia.
Hanya saja Ganjar mengajak semua pihak yang hendak bertarung dalam Pilkada Jateng 2018 untuk bersaing secara sehat.
Semua orang boleh mengkritik akan tetapi dia minta kritik tersebut sebaiknya dibarengi data dan fakta, bukan asumsi.
Terkait angka kemiskinan yang dianggap masih tinggi, Ganjar meminta semua melihat datanya dari tahun ke tahun. Setelah itu di komparasaikan dengan yang lain.
"Biar data yang bicara, kalau kualitatif kan sudah. Kalau komentar apa saja boleh, bebas. Dibandinghkan dengan mana, berapa jumlah penduduknya, berapa jumlah warga miskinnya. Saya kira itu yang paling fair," ia menambahkan.
Sebelumnya, bakal calon gubernur Jateng dari Partai Kebangkitan Bangsa Marwan Jafar mengkritik kebijakan Pemprov Jateng di bawah pimpinan Ganjar Pranowo soal pengentasan kemiskinan.
Kebijakan pengentasan kemiskinan oleh petahana saat ini dinilai Marwan tidak jelas.
"Hampir semua kebijakannya masih sebatas pencitraan. Saya sudah keliling seluruh daerah di Jawa Tengah, kita jadi tahu bukan kerja yang nyata dan konkret yang dilakukan," kata Marwan, dalam siaran tertulisnya, Sabtu (20/5/2017).
Angka kemiskinan di Jateng, sambung dia, berada di nomor dua tertinggi di Indonesia. Jika Pemprov serius mengatasi kemiskinan, maka tingkat kemiskinan selama beberapa tahun mestinya bisa berkurang.