Ini Motif Ibu Muda di Kediri Jual Bayinya
Pelaku bakal dijerat dengan Pasal 83 UU No 35/2014 tentang perubahan atas UU No 23/2002 tentang Perlindungan Anak.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI -- Motif ekonomi diduga yang melatar belakangi Intan Ratna Sari (20) ibu yang tega menjual bayinya untuk diadopsi orang. Masalahnya, Intan mengaku keluarganya tidak mampu menghidupi anak keduanya.
"Alasan yang dikemukakan istri saya katanya tidak bisa menghidupi. Saya sendiri tidak setuju dengan rencana istri saya itu," ungkap Abdul Bahar (21), suami Intan di rumahnya Desa Wonoasri, Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri, Rabu (18/10/2017).
Pasangan Abdul Bahar - Intan yang menikah sejak empat tahun silam dikaruniai dua anak. Anak pertama Rizky Aditya saat ini baru berusia 2,5 tahun.
Abdul Bahar sendiri selama ini bekerja di Jakarta sebagai petugas parkir dan penjaga malam. Penghasilan yang diperoleh juga tidak terlalu banyak.
Menurut Abdul Bahar, istrinya memang kaku dan keras kepala. Namun keluarganya soal ekonomi juga cukup.
"Kami rutin kirim uang, kadang setiap minggu atau dua minggu sekali," ungkapnya.
Terkait keinginan istrinya supaya anaknya diadopsi orang juga ditolaknya.
"Sempat istri saya terlontar bagaimana kalau bayinya diadopsikan saja. Saya bilang tidak usah, dirawat sendiri saja," jelasnya.
Termasuk saat Nofita Sari (28), pihak perantara adopsi mengambil bayi juga tidak diketahuinya.
Karena saat itu dia mengurus keperluan pembayaran persalinan istri. Namun bayinya kemudian dibawa Nofita naik mobil.
Diakuinya istrinya sempat berniat untuk pergi bekerja di Kalimantan.
"Kalau soal rencana bekerja di Kalimantan itu saya tahu," tambahnya.
Saat ini Abdul Bahar juga kepikiran terus dengan masalah yang menimpa istrinya. Apalagi anak pertamanya Rizky Aditya setiap hari juga menanyakan keberadaan ibunya.
"Anak saya setiap malam kalau bangun selalu memanggil ibunya. Mama-mama..... Saya ingin istri saya dibebaskan," ungkapnya.
Intan sebelumnya sempat ikut suaminya di Jakarta, namun sejak hamil anak keduanya kemudian pulang kampung.