Kisruh di Keraton Solo, Pembantu Puteri Pun Diusir dari Keputren Oleh Gusti Benowo
Puteri Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi, GKR Timoer Rumbai Kusuma Dewayani, menyesalkan tindakan sang paman
Editor: Hendra Gunawan
TribunSolo.com/Chrysna Pradipha
GKR Timoer Rumbai Kusuma Dewayani bersujud di hadapan ayahnya, Raja Keraton Solo, PB XIII, Minggu (2/7/2017), dokumentasi kerabat Keraton Solo. TRIBUN SOLO/CHRYSHNA PRADIPHA
Dia menambahkan, dirinya sudah tidak lagi tinggal di Keputren sejak sekitar tiga mingggu.
Meski demikian, setiap Senin dan Kamis ia masih bisa mengirim makanan kepada Mbah Atun yang dipercayainya menjaga perlengkapan pribadi di Keputren.
Selanjutnya, usai kejadian itu, ia menjamin Mbah Atun tinggal dengan aman di Keputren.
Selain Mbah Atun, GKR Retno Dumilah juga tinggal di kediaman puteri raja keraton itu.
"Saya sesalkan kejadian itu, Mbah Atun itu pengabdi saya, dan saya itu puteri raja yang masih berhak tinggal di Keputren, masa ga diberi akses," tegasnya.
"Mana janji damai yang dulu pernah diucapkan, sudah sungkeman tapi balasannya seperti ini," keluh Timoer. (*)
Berita Rekomendasi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.