Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Acara Kebaktian Nasional di Yogya Dibatalkan Mendadak karena Alasan Keamanan

Pembatalan sepihak dikonfirmasikan kembali secara tertulis pada 7 Oktober 2017 setelah diadakan dialog

zoom-in Acara Kebaktian Nasional di Yogya Dibatalkan Mendadak karena Alasan Keamanan
IST
Peta Yogya sekitarnya 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Agenda kebaktian nasional reformasi 500 tahun gereja di Yogyakarta dibatalkan mendadak.

Alasan keamanan menjadi salah satu penyebab acara tersebut dibatalkan.

Sedianya, agenda kebaktian nasional tersebut akan digelar pada Jumat 20 Oktober 2017 di Stadion Kridosono, Yogyakarta.

Salah seorang panitia bernama Bunawan mengungkapkan, awalnya persiapan penyelenggaraan berjalan dengan baik.

Namun, ada beberapa pihak mengancam agar acara tidak diselenggarakan di Yogyakarta.

“Seluruh persiapan kebaktian sudah dikerjakan oleh panitia lokal sejak Mei lalu, baik rekomendasi dari Bimas Kristen DIY, dari Polsek dan Polres, serta Surat Pemberitahuan ke Polda DIY, demikian juga seluruh kewajiban dalam penyewaan Stadion Kridosono sudah terpenuhi,” ujar Bunawan, Jumat(20/10/2017).

Akan tetapi, menurutnya, penyewaan Stadion Kridosono lantas dibatalkan secara sepihak pada 12 Oktober 2017 atau delapan hari sebelum pelaksanaan.

BERITA REKOMENDASI

Dijelaskan, pihak stadion beralasan situasi di Yogyakarta sedang tidak kondusif.

Selain itu, ada surat pernyataan keberatan yang ditujukan kepada Polda DIY.

Pembatalan sepihak dikonfirmasikan kembali secara tertulis pada 7 Oktober 2017 setelah diadakan dialog sebelumnya.

“Kami sangat menyesalkan adanya kesimpulan berkenaan dengan situasi keamanan DIY yang diambil oleh bukan pihak berwajib dan menjadikannya alasan penolakan. Hal ini dapat mencoreng citra NKRI yang ramah dan toleran di dunia internasional, khususnya citra DI Yogyakarta,” tegas Bunawan.

Dia juga mengklarifikasi ihwal Stephen Tong.

Selama 60 tahun lebih pelayanan, kata Bunawan, Stephen tidak pernah melakukan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) penyembuhan fisik seperti yang disebutkan dalam surat dari dua organisasi masyarakat (ormas) beberapa waktu belakangan ini.

“Stephen Tong hanya melakukan KKR yang menekankan pertobatan sejati dari manusia berdosa kembali di dalam Tuhan Yesus Kristus kepada Allah Tritunggal. Hal ini terbukti beberapa tahun terakhir di DIY sendiri, seperti Kebaktian Pembaruan Iman Nasional (KPIN) yang diadakan di Stadion Kridosono pada tahun 2014 dan 2015, dan 139 kota lainnya di seluruh Indonesia,” jelasnya.

Bunawan merasa sangat sedih dan kecewa atas keputusan pembatalan yang mengakibatkan ribuan umat Kristen di DIY dan sekitarnya tidak dapat menjalankan ibadah Peringatan 500 Tahun Reformasi Gereja Tuhan.

Acara ini sejatinya merupakan rangkaian peringatan di 17 kota di seluruh Indonesia dan 22 kota lainnya di luar negeri.

“Kami sangat prihatin akan kondisi keberpihakan kepada kelompok intoleran dengan mengatasnamakan keamanan dan kedamaian di NKRI yang terus terjadi. Kiranya Tuhan memberkati perjuangan kita ke depan demi kemajuan NKRI dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di dalam mempertahankan Indonesia yang toleran serta Bhinneka Tunggal Ika,” tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas