Survei The Intiative Institut, Elektabilitas Khofifah Kalah Tipis dengan Gus Ipul
Lembaga Survei The Intiative Institut (TII) merilis hasil suveri terbarunya, Minggu (22/10/2017).
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Lembaga Survei The Intiative Institut (TII) merilis hasil suveri terbarunya, Minggu (22/10/2017).
Survei yang bertujuan memotret gambaran pemilih jelang pemilihan gubernur (pilgub) 2018 ini memaparkan sejumlah figur yang potensial terpilih pada gelaran pesta demokrasi yang rencananya dilaksanakan pada Juni tahun 2018.
Hasilnya, dari sisi kepopuleran, Khofifah Indar Parawansa memimpin dengan 98,90 persen, kemudian Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dengan 98,10 persen, dan Tri Rismaharini dengan 94,20 persen.
Di tingkat kelaikan terpilih sebagai gubernur, tiga nama ini masih kembali di urutan tiga besar.
Khofifah yang kini masih menjabat Menteri Sosial RI kembali memimpin dengan 94,60 persen.
Lalu Gus Ipul yang juga Wakil Gubernur Jatim saat ini menyusul dengan 94,20 persen, lalu Risma (Walikota Surabaya) dengan 81,90 persen.
Sedangkan apabila pemilihan gubernur dilakukan saat ini, ketiganya juga menjadi figur dengan tingkat keterpilihan tertinggi.
Gus Ipul di urutan pertama dengan 36,3 persen, disusul Khofifah dengan 32,4 persen, dan Risma di urutan ketiga (19,9 persen).
Berdasarkan penjelasan Direktur TII, Airlangga Pribadi, pasca diumumkan pasangan Saifullah Yusuf dan Azwar Anas (Gus Ipul-Anas) pada pekan lalu, kosntilasi politik kini berubah.
Kutub kekuatan bukan lagi terpecah menjadi tiga, namun berpusat pada dua poros saja, yakni menyisakan Gus Ipul dan Khofifah.
"Risma sudah pasti tak akan berangkat pasca adanya keputusan PDI Perjuangan yang mengusung Gus Ipul-Anas," ujar Airlangga pada penyampaian rilis lembaganya yang berlangsung di Hotel Sahid, Surabaya Minggu (22/10/2017).
"Oleh karena hilangnya Risma itulah, pertarungan kini tinggal ada di dua kekuatan saja, yakni antara Gus Ipul dan Khofifah," lanjut Airlangga pada diskusi bertajuk "Kubus Rubik Pemilihan Gubernur Jatim" ini.
Apalagi, merapatnya Anas ke Gus Ipul semakin menguatkan basis pemilih berlatar belakang religius dan nasionalis.
"Di luar nama Gus Ipul, Khofifah, dan Risma, sebenarnya ada nama Anas. Namun, dengan bergabungnya Anas ke Gus Ipul, maka akan semakin menguatkan poros ini," imbuh Airlangga.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.