Pesan Atribut ISIS ke Penjahit, Warga Tanggulangin Sidoarjo Diamankan Anggota Koramil
Koramil Sidoarjo Kota telah mengamankan seorang bernama Dwi Saputra (31) yang diduga terlibat jaringan ISIS yang diketuai Abu Bakar Al Baghdadi.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Sidoarjo mulai terindikasi terdapat jaringan teroris ISIS. Hal ini terjadi sebab, Sabtu (21/10/2017), lalu Kodim 0816 Sidoarjo melalui Koramil Sidoarjo Kota telah mengamankan seorang bernama Dwi Saputra (31) yang diduga terlibat jaringan ISIS yang diketuai Abu Bakar Al Baghdadi.
Peristiwa tersebut terjadi ketika Dwi warga Tanggulangin ini ingin membuat atribut lambang ISIS berupa bet ke seorang penjahit bernama Tamam.
Ditemui di tempat usahanya di Sidoarjo Kota, Tamam mengatakan, Kamis (19/10/2017), sekitar pukul 10.00 WIB, datang seseorang yang mengaku bernama Abu Osman. Orang tersebut meminta dibuatkan bet dalam bentuk bordiran.
"Awalnya tidak memberitahu bahwa yang dibuat itu lambang ISIS, tapi hanya memberi contoh gambar lain. Lambang aslinya disimpan di flash disk," kata Tamam, Senin (23/10/2017).
Orang tersebut datang sendiri. Ciri fisiknya berbadan gempal, kulit putih, mata agak sipit, berjenggot sedikit namun panjang, dan memakai celana di atas mata kaki.
Setelah Tamam menyanggupi, orang itu menyerahkan flash disk miliknya untuk file tersebut disalin. Tamam belum curiga.
Namun, ketika akan mencetak isi file yang ada di flash disk, Tamam terkejut karena gambarnya merupakan lambang ISIS dengan satu senapan di bawahnya.
Mengetahui hal tersebut, Tamam menghubungi Koramil Sidoarjo Kota yang kemudian membenarkan bahwa lambang tersebut merupakan lambang ISIS.
"Anggota Koramil meminta untuk meneruskan membuat lambang tersebut untuk memancing orang itu datang lagi. Sebab ketika memesan tidak menyebut alamat," sambungnya.
Setelah jadi, pihak Koramil sudah berada di tempat Tamam untuk menjemput Dwi yang mengaku bernama Omar tersebut.
Dandim 0816 Sidoarjo, Letkol Inf Fadli Mulyono, menambahkan pihaknya telah memintai keterangan Dwi.
Meski memesan atribut ISIS, Fadli mengungkapkan belum terindikasi terlibat jaringan teroris tersebut.
"Setelah kami dalami orang ini tidak terlibat jaringan yang besar. Masih sebatas untuk dirinya sendiri," ungkap Fadli.
Fadli menerangkan untuk penanggulangan teroris, tindakan TNI hanya sebatas preventif.
Untuk kasus Dwi ini, pihaknya melakukan pembinaan terhadap yang bersangkutan sebelum terjerumus semakin dalam menjadi teroris sungguhan.
"Kami akan bimbing yang bersangkutan, sekaligus pemantauan. Sekarang yang bersangkutan sudah pulang ke rumahnya," ujarnya.
Terpisah, Kasatreskrim Polresta Sidoarjo, Kompol M Harris, menambahkan pihaknya bersinergi dengan Kodim 0816 untuk melakukan penyidikan terhadap kemungkinan adanya jaringan ISIS dari pengamanan Dwi Saputra ini.
"Kami lakukan penyidikan terhadap yang bersangkutan. Namun untuk pemeriksaan terhadap terduga jaringan ISIS ini sudah dilakukan pihak Koramil," imbuh Harris.