Kisah Pilu Fatimah, Tak Dizinkan Menari Dero Nyawa Gadis Ini Berakhir Oleh Racun Rumput
Dero adalah sebuah tarian tradisional yang dilakukan lebih dari satu orang yang melambangkan suka cita
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan TribunLutra.com, Chalik Mawardi
TRIBUNNEWS.COM, BAEBUNTA -- Seorang gadis berusia 16 tahun nekat bunuh diri gara-gara tidak diizinkan ikut menari Dero.
Fatimah , menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Djemma, Luwu Utara, Minggu (22/10/2017) sekitar pukul 15.00 Wita.
Warga Dusun Petaiyan, Desa Kariango, Kecamatan Baebunta, Luwu Utara, Sulawesi Selatan, dirawat di RS tersebut sejak Jumat (20/10/2017) usai meminum racun rumput.
Baca: Sebelum Bunuh dan Perkosa Bibinya, Cecep Sudah Mengincar Perhiasan Senilai Rp 150 Juta
Kapolsek Baebunta Budi Amin mengatakan, sebelum dilarikan ke RS, siswi SMAN 3 Luwu Utara itu meminum racun rumput di rumah kakaknya, Elisabet Ina Murgawati di Dusun Laelae, Desa Marannu, Kecamatan Baebunta.
Informasi yang diterima TribunLutra.com dari teman dekat, Fatimah nekat bunuh diri karena kerap dilarang keluarganya keluyuran dan mengikuti Tarian Dero di malam pesta pernikahan.
"Dia suka pergi Dero kalau malam, tapi dilarang oleh keluarga, mungkin gara-gara itu dia bunuh diri," ungkap teman dekat Fatimah.
Baca: Cecep Tak Hanya Merampok dan Membunuh Tapi Memperkosa Bininya, Ini Fakta Kebiadabannya
Dero adalah sebuah tarian tradisional yang dilakukan lebih dari satu orang yang melambangkan suka cita atau kebahagiaan serta ungkapan rasa syukur kepada Tuhan.
Di Luwu Utara, Dero biasanya digelar pada malam pesta pernikahan, peserta Dero selalu didominasi remaja belasan tahun yang datang secara berkelompok.
Kepala Desa (Kades) Kariango Zainuddin angkat bicara terkait warganya Fatimah (16) yang nekat mengakhiri hidup dengan meminum racun rumput.
"Ini anak tidak begitu saya kenal, tapi pernah saya lihat," kata Zainuddin kepada TribunLutra.com di Kantor Desa Kariango, Selasa (24/10/2017) pagi.
Menurut Zainuddin, Fatimah adalah anak dari Yuliana (62), petani kakao setempat.
"Bapaknya sudah lama meninggal dunia, saya kurang paham betul dia anak ke berapa karena dia banyak bersaudara," ucap Zainuddin.
Dari pengakuan keluarga, lanjut Zainuddin, Fatimah, diduga nekat mengakhiri hidupnya karena handphone miliknya disita keluarga.
"Tapi saya belum yakin betul itu masalahnya, saya menduga ada masalah lain," katanya.