Pengemudi Betor Unjuk Rasa Tolak Transportasi Online
Pengunjuk rasa juga ingin betor dijadikan ikon wisata dan budaya Sumatera Utara, terkhusus untuk Kota Medan.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribun Medan, Victory Arrival Hutauruk
TRIBUNNEWS.COM - Ratusan pengemudi becak yang tergabung dalam Solidaritas Angkutan Transportasi Umum (SATU) gelar unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumatera Utara, Selasa (24/10/2017).
Dalam tuntutannya, mereka menolak kehadiran transportasi online.
"Tegas ini harga mati kami ingin tutup dan menghentikan angkutan berbasis online, Gojek, Gocar, Grab, dan Uber," kata Gulit Saragih, anggota SATU.
Pria bertubuh gempal ini melanjutkan permintaan kedua pada pemerintah supaya melaksanakan Undang-undang Nomor 22 tahun 2009, tanpa ada campur tangan oknum tertentu untuk kepentingan pribadi.
"Kami juga minta becak bermotor (betor), angkot, dan taksi dilakukan peremajaan, agar kami juga menjadi lebih baik," jelasnya.
Terakhir, lanjut Gulit, pihaknya ingin betor dijadikan ikon wisata dan budaya Sumatera Utara, terkhusus untuk Kota Medan.
"Kami betor disini dikenal sebagai wajah Kota Medan dan Sumut, kami juga minta kami diikutsertakan dalam wisata dan budaya di Sumut," tandasnya.(*)