Motornya Tabrak Tumpukan Batako, Made Kardana Kritis
Peristiwa yang dialaminya terjadi di Jalan Raya, Ubud, Kamis (26/10) beberapa hari yang lalu Saat ditemui di ruang IGD RS Sanglah, kondisinya lemah
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Bali Hisyam Mudin
TRIBUNNNEWS.COM, DENPASAR - Sudah tiga hari Made Kardana (52) tergolek lemah dengan kondisi kritis di ruang IGD RSUP Sanglah, Denpasar.
Pria asal Banjar Bentuyung, Ubud ini mengalami kecelakaan lalu lintas setelah sepeda motor yang dikendarainya menghantam tumpukan batu batako di pinggir jalan.
Peristiwa yang dialaminya terjadi di Jalan Raya, Ubud, Kamis (26/10) beberapa hari yang lalu.
Saat ditemui di ruang IGD RS Sanglah, kondisi Kardana sendiri tampak sangat lemah.
Tubuhnya kaku dan tak bergerak sedikit pun.
Pada bagian tangannya juga terlihat terpasang selang infus.
Kardana juga diberikan alat bantuan pernafasan dan tergolek kritis hanya ditemani istrinya.
Informasi yang dihimpun dari Ketut Rai (50), istri Kardana mengatakan, kecelakaan yang dialami suaminya terjadi sekitar pukul 04.00 Wita.
Sepeda motor yang dikendarai Kardana menghantam tumpukan batu batako yang ada di pinggir jalan.
Kecelakaan tersebut terjadi disebabkan Kardana diduga terpengaruh alkohol alias mabuk sehingga hilang kendali saat mengendarai sepeda motor.
Diungkapkan Rai, kala itu sekitar pukul 22.00 Wita, Kardana pamit ke rumah temannya dengan mengendarai sebuah sepeda motor.
Baca: Syafii Maarif: Suhardi Alius Adalah Anak Bangsa Memiliki Dedikasi yang inggi terhadap masalah bangsa
Kardana dilaporkan pergi mengantar seorang temannya di pelabuhan Padang Bai. Hingga tengah malam, Kardana pun tak kunjung pulang.
Karena merasa gelisah, sekitar pukul 02.00 Wita, Rai pun menghubungi Kardana lewat via telpon. Namun jawaban suaminya saat itu masih mampir makan di daerah Klungkung.
Rai dan anak-anaknya pun tidak bisa tidur dan tetap menunggu Kardana pulang. Namun nahas, penantian sang istri dan buah hati ini malah berujung dengan Kardana mengalami kecelakaan.
"Dia sempat pamit ke saya bilangnya mau antar temannya ke pelabuhan Padang Bai. Saya juga sempat melarang untuk jangan pergi karena sudah malam tapi dia tetap pergi. Apa dia benaran pergi antar temannya atau tidak pun saya tidak tahu. Kayanya dia minum karena saat kecelakaan bau mulutnya tercium bau bir. Saat saya telpon tanya dia dimana juga jawabannya sudah gak jelas, "ujar Rai saat ditemui di ruang IGD RSUP Sanglah, Denpasar, Sabtu (28/10/2017). (*