Para netizen di Kota Yogyakarta heboh oleh munculnya tulisan di tembok jembatan Kleringan, dekat kawasan Malioboro.

Heboh karena tulisan tersebut secara terang-terangan mempromosikan obat telat haid, obat perangsang dan sex toys.

Baca: Cerita Fadholi Nikahi Sesama Lelaki, KUA Bisa Tertipu, Begini Akhir Kisahnya

Adalah akun facebook Desi Slondok Priharyana yang memposting gambar tulisan yang bikin heboh itu.

"Assalamualaikum sedulur semua apakah iklan kayak gini pantas di tampilkan di tembok yang bagus lokasi dekat Malioboro sumber foto dari grup sepedaan Jogja Monggo yang berwenang segera bertindak dan apakah iklan di tempat kayak gini di bebaskan serta sudah bayar pajak kah," demikian bunyi postingan Desi Slondok Priharyana di grup Info Cegatan Jogja (ICJ), Senin (30/10/2017).

postingan di ICJ (facebook/icj)
Tulisan iklan tak pantas di tempat umum (faceboook/icj)
Tulisan iklan tak pantas di tempat umum (faceboook/icj)
Beberapa saat setelah diunggah, postingan itu mendapat banyak tanggapan dari netizen.

Aditya Pratama Nugraha: Btw, Strategi marketing yg sangat bagus, modal dikit tapi sampe kemana2... Jangkauannya luas banget ini...

Halim Setiadi: NOMOR SUDAH ADA TINGGAL DI LACAK DINSOS MANA INI

Sucipto: Memalukan banget.

Sandy Alif Alkhalifi: Sangat tidak sopan dan terlalu vulgar ...negara kita masih memegang teguh adat ketimuran...yaitu sopansantun dan ramah tamah.....semoga iklan iklan tersebut bisa ditertibkan merusak pemandangan lantaran masih banyak dan terlihat oleh anak kecil

Edy Suryanto: Pak Walikota hrs nya bikin Perda utk kebersihan dgn sangsi: salah satu penertiban semua iklan di Kota Yogyakarta dgn denda yg besar siapapun pemasangnya dan ancaman ijin tdk diberikan di Kota Budaya n Wisata, malu kota kita kotor seperti itu. Kalau perlu sangsi kurungan boleh lah sd 3 bln or 8 bln. Mungkin ini jadi efek Jera buat mereka, shg iklan akan dipasang di tempat Iklan bersama or ijin melalui biro iklan or masukin radio n Koran.

Dalam postingan itu juga, sejumlah netizen memberikan informasi terbaru kondisi tembok yang dicorat-coret itu.

Setelah beredar viral, petugas langsung membersihkan tulisan itu menggunakan cat.