Lelaki Berkupluk Membabi-buta Tikam Ibu Muda
Sri yang tinggal di Jalan Wibisono, Kecamatan Kedamaian itu berusaha melawan pelaku dengan cara menangkis pisau dengan tangannya.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Ibu di Pasar Tugu berlumur darah, perjuangannya melawan orang tak dikenal tak disangka sangka.
Sri Haryanti (45), seorang ibu rumah tangga (IRT) yang tinggal di dekat Pasar Tugu, Tanjungkarang Timur Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung ditikam berkali-kali oleh orang tak dikenal.
Sri yang tinggal di Jalan Wibisono, Kecamatan Kedamaian itu berusaha melawan pelaku dengan cara menangkis pisau dengan tangannya.
Akibatnya, wanita paruh baya ini mengalami luka di bagian perut dan tangan sebelah kiri dengan total 16 jahitan.
Beruntung nyawa ibu rumah tangga ini tertolong karena warga dengan sigap membawa Sri Haryanti yang berlumuran darah ke Rumah Sakit Graha Husada.
Saat ini kondisi Sri sudah mulai membaik dan telah kembali ke rumahnya.
Peristiwa bermula ketika Sri Haryanti sedang menonton televisi di ruang tengah, Sabtu 28 Oktober 2017 malam.
Pada saat itu, Andi Mistari, sang suami tidak ada di rumah.
Selang setengah jam suami keluar rumah, Sri Haryanti kaget. Ia melihat seorang laki-laki di belakang rumahnya.
"Perawakannya kecil, kepalanya ditutup pakai kupluk sehingga saya tidak mengenali wajahnya ditambah suasana gelap," ujar Sri Haryanti saat diwawancarai Tribun Lampung di rumahnya, Minggu 29 Oktober 2017.
Orang tak dikenal itu mendekati Sri Haryanti yang sedang berbaring di depan televisi sembari membawa sebilah pisau. Sri Haryanti menjerit ketakutan.
"Tolong.. Tolong.." Lelaki itu makin mendekat dan menikamkan pisau ke arah dada dan perut Sri Haryanti.
Reflek, Sri Haryanti menangkis tikaman pisau dengan tangannya sembari terus berteriak meminta pertolongan.
Lelaki tersebut mundur sampai ke arah dapur. Sri Haryanti terus mengikutinya lalu menutup pintu arah dapur menggunakan badannya.
Harapan Sri Haryanti lelaki tersebut terkurung di belakang rumahnya sembari menunggu kedatangan warga sekitar.
Namun orang tak dikenal itu berhasil kabur dengan memanjat tembok setinggi kurang lebih dua meter.
Sri Haryanti tak tahu maksud orang tersebut masuk ke dalam rumahnya sembari menganiayanya.
"Kalau perampokan tidak mungkin karena saya tidak punya harta apa-apa. Lihat saja kondisi rumah saya saja seperti ini. Apa yang mau diambil?" jelasnya.
Temukan Pisau Pelaku
Tak berselang lama, aparat dari Polsek Tanjungkarang Timur datang ke tempat kejadian perkara (TKP). Dari olah TKP, polisi menemukan sebilah pisau yang tergeletak di belakang rumah di dekat sumur.
Diduga pisau tersebut yang digunakan pelaku menikam Sri Haryanti. "Pisau itu bukan pisau kami," ujar Andi, suami Sri Haryanti.
Mutiara, anak korban mengatakan, saat peristiwa itu kondisi rumah memang sedang sepi, hanya ada nenek dan ibunya.
Mutiara dan ayahnya saat itu sedang berada di luar rumah. "Sepi memang rumah pada malam itu, ibu dan nenek yang ada di rumah," katanya.
Ia pun berharap polisi segera menangkap pelaku yang sudah membahayakan nyawa ibunya.
Aparat Polsek Tanjungkarang Timur masih memburu pelaku penganiayaan.
Polisi masih menyelidiki motif pelaku yang pergi begitu saja setelah melukai korban.
Kapolsek Tanjungkarang Timur Komisaris Fanny Indrawan mengatakan, pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah korban.
Dari olah TKP tersebut, Fanny membenarkan telah menemukan pisau yang diduga milik pelaku. (Wakos Reza Gautama)