Cerita Juru Kunci 3 Makam Tokoh Ulama Keramat di Proyek Tol yang Warganya Takut Membongkar
Juru kunci makam Mbah Rumi (65) menerangkan bahwa tiga makam tersebut merupakan makam sesepuh pendiri desa tersebut.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Dini suciatiningrum
TRIBUNNEWS.COM, KENDAL - Tidak hanya di Dukuh Grogol, Desa Protomulyo, tiga makam yang berada di Dukuh Penjor, Desa Nolokerto urung dipindah meski terkena proyek Jalan Tol Batang-Semarang.
Tiga makam tersebut berada di tengah proyek jalan tol. Tanah di sisi kanan makam sudah dikeruk. Sedangkan sebelah kiri belum diratakan karena untuk akses jalan sementara.
Juru kunci makam Mbah Rumi (65) menerangkan bahwa tiga makam tersebut merupakan makam sesepuh pendiri desa tersebut.
Makam Buyut Sukiyah dan Somertokadi berada di sebuah rumah kayu kecil. Sedangkan Makam Buyut Marman berada di luar.
Baca: Cerita Fadholi Nikahi Sesama Lelaki, KUA Bisa Tertipu, Begini Akhir Kisahnya
"Tokoh yang ada di makam tersebut merupakan tokoh penting desa ini, " paparnya, Selasa (31/10/2017).
Rumi menjelaskan dahulu sebelum makam tersebut dipugar atau dirawat, kehidupan warga sangat susah bahkan untuk sekedar makan.
Tetapi sesudah dirawat dan diruwat, perekonomian warga lambat laun meningkat.
"Semua memang atas izin Allah tapi buktinya setelah makam tersebut dirawat, warga sini rezekinya lancar," paparnya.
Tak pelak, makam tersebut ramai didatangi peziarah dari berbagai kota/kabupaten serta kalangan mulai pejabat, perangkat desa, juga warga yang mempunyai keperluan.
Terkait pembangunan jalan tol, dia berharap makam tersebut tidak dibongkar pasalnya warga tidak ada yang berani.
"Kalau jadi dibongkar resiko ditanggung, saya kasihan sama pihak tol nantinya kemarin aja petugas alat berat langsung sakit usai mengeruk tanah di samping makam, "ungkapnya.
Ketua RT 3 Desa, Sajam menambahkan tanah wakaf tersebut sebenarnya sudah dibayar sebesar Rp 91 juta namun warga tidak berani membongkar.