Satpol PP Copot Paksa Baliho Bupati Nganjuk Taufiqurrahman
Satpol PP Kabupaten Nganjuk kembali menertibkan baliho atau spanduk bergambar Bupati Nganjuk non aktif Taufiqurrahman.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, NGANJUK - Satpol PP Kabupaten Nganjuk kembali menertibkan baliho atau spanduk bergambar Bupati Nganjuk non aktif Taufiqurrahman, Rabu (1/11/2017).
Penertiban rencananya akan dilakukan dengan menyusuri ruas jalan yang ada di seputar Pasar Wage Kota Nganjuk, Kecamatan Loceret, Kecamatan Pace hingga berbatasan Nganjuk-Kediri.
Sebelumnya, Selasa (31/10/2017), Satpol PP juga telah mencopot sekitar delapan baliho di Kota Nganjuk, Kecamatan Warujuyeng hingga ke Kecamatan Baron.
Baca: Hamdani Terancam Hukuman Mati Jika Terbukti Merencanakan Pembunuhan Sang Istri
Adapun baliho yang dicopot itu memuat Taufiqurrahman bersama istrinya Ita Triwibawati (Bunda Ita) tentang Gendasibu bertajuk jadikan Nganjuk bebas balita gizi buruk, rokok ilegal (cukai), sosialisasi campak rubela dan pajak.
Hingga saat ini, Taufiqurrahman yang ditangkap KPK masih resmi Bupati Nganjuk, mesti statusnya adalah bupati non aktif.
Kasi Satpol PP Pemkab Nganjuk, Abdul Wahid menjelaskan penertiban ini merupakan lanjutan dari penurunan baliho Taufiqurrahman sesuai surat tugas Perda 8 tentang ketertiban umum.
"Kegiatan ini akan dilanjutkan kembali mengingat wilayah Nganjuk ada 20 Kecamatan jadi begitu luas sehingga dibutuhkan waktu selama proses penertiban," jelasnya.
Baca: Pelaku Penikaman yang Tewaskan Debt Collector Akhirnya Menyerahkan Diri
Menurut Wahid kegiatan penertiban ini akan dilakukan selepas Apel Operasi Zebra 2017.
Selain fokus mencopot baliho Taufiqurrahman pihaknya juga akan menertibkan spanduk yang dipasang tak sesuai peruntukannya.
"Intinya, semua baliho atau spanduk lainnya yang melanggar aturan pasti akan kami tertibkan," tegas Wahid. (Surya/Mohammad Romadoni)