Heboh Ambulans Maut, Begini Penjelasan Pihak Keluarga yang Mencengangkan
Terlihat suaminya Bernando Simamora dan anak-anaknya menangisi jasad Evlyin yang telah terbujur kaku itu.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Korban kecelakaan lalu lintas pada Rabu 1 Oktober 2017 saat mengantar anaknya ke sekolah.
Kerabat dan teman sekampungnya bergantian mengunjungi kediaman rumah duka menjelang malam.
Terlihat suaminya Bernando Simamora dan anak-anaknya menangisi jasad Evlyin yang telah terbujur kaku itu.
Anaknya yang ikut kecelakaan hanya bisa diam dan di kepalanya terbalut kain kasa warna putih.
Ketika Tribun-medan.com memintai keterangan keluarga, mereka belum bersedia menjelaskan detail terkait kronologi kematian ibu lima anak itu.
Wajah-wajah keluarga dekat korban masih terlihat dirundung duka dan kalut.
"Semuanya masih berjalan baik dari semalam hingga hari ini," ujar adik ipar Korban yang berprofesi sebagai guru honor di salah satu SMA di Sipoholon itu.
Dia juga mengakui ikut mewakili keluarga mendampingi korban di dalam ambulans menuju Medan.
Lebih lanjut dia belum dapat memberi informasi yang lebih detail karena dalam suasana duka.
"Biarlah setelah kakak kami dikebumikan kita cerita lagi. Saat ini kami masih sibuk mengurusi kakak. Anak kami juga masih di RSUD Tarutung, masih banyak yang kami pikirkan," ujarnya.
Kepala Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarutung, Ganda Naingolan mengakui terjadi kebocoran ban ambulans dimaksud.
Namun, mobil ambulans yang digunakan untuk merujuk adalah mobil Ambulans milik Dinas Kesehatan Tapanuli Utara.
Alasannya memakai ambulans milik Dinkes Taput dikarenakan, keempat ambulans milik RSUD Tarutung sedang digunakan merujuk pasien lainnya.
Dengan demikian, pihak rumah sakit berinisiatif meminjam ambulans milik Dinkes Taput.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.