Ribuan Warga Berebut 4,5 Ton Apem Yaqowiyu
Sebanyak 6 ton apem akan disebar di Oro-oro Tarwiyah, Jatinom hari ini (3/11). Gelaran sebaran apem ini merupakan puncak tradisi Saparan Yaqowiyyu.
TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Sebanyak 6 ton apem akan disebar di Oro-oro Tarwiyah, Jatinom hari ini (3/11).
Gelaran sebaran apem ini merupakan puncak tradisi Saparan Yaqowiyu.
Sebelumnya gunungan apem telah dikirap pada Kamis (2/11) dan diinapkan dibangsal Masjid Besar Ki Ageng Gribig.
Setelah salat Jumat, gunungan apem akan dilangsir ke pendopo Oro-oro Tarwiyah yang ada di selatan kompleks makam Ki Ageng Gribig untuk disebarkan kepada masyarakat yang sudah berkumpul.
Baca: Mayoritas Generasi Milenial Tidak Setuju Ideologi Pancasila Diganti
Selain apem yang dijadikan gunungan, prosesi sebaran apem juga akan dilakukan di dua menara yang ada di tengah Oro-oro Tarwiyah oleh para santri.
Rencananya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto akan turut serta dalam prosesi sebaran apem tahun ini.
Perayaan tradisi sebaran apem Yaqowiyyu di Jatinom tahun ini lebih istimewa dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Baca: Bisa Akting Masak dan Nulis Novel, Nicky Tirta Artis Serba Bisa
Pasalnya tahun ini dihadiri oleh Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Airlangga dan Ganjar mendapatkan kesempatan pertama untuk melemparkan apem sebagai tanda dimulainya tradisi sebaran apem.
Begitu apem disebar, seketika masyarakat mulai berebut.
Dalam kesempatan tersebut, Airlangga menyampaikan bahwa tradisi ini merupakan peninggalan budaya yang luhur dan sangat perlu dilestarikan secara turun temurun.
"Budaya ini merupakan budaya yang luhur dan mengandung makna persatuan bangsa dan negara. Saya harap masyarakat dapat meneladani nilai-nilai yang terkandung di dalamnya," ungkapnya.
Hal yang sama juga disampaikan Ganjar. Ia mengaku terkesan dengan banyaknya masyarakat yang hadir untuk mengikuti perayaan tradisi ini.
Kesempatan ini merupakan lawatan Ganjar yang pertama kalinya menghadiri perayaan tradisi Yaqowiyyu.
"Budaya ini menarik, luhur, dan bisa mengumpulkan orang sebanyak ini. Kami dari pemerintah ikut bergembira. Ke depan kami berharap terus diuri-uri (dilestarikan)," paparnya.(Tribun Jogja / Angga Purnama)