Korban Tenggelam Bukan Preman Sungai Mahakam
Korban atas nama Junaidi (54) merupakan seorang pengemudi perahu ces yang sehari hari digunakan sebagai ojek air
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Kaltim Christoper Desmawangga
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Hingga saat ini korban tenggelam di sungai Mahakam, pada pukul 00.30 Wita, Sabtu (4/11) dini hari tadi, belum juga ditemukan.
Tim SAR gabungan hingga sore ini masih terus melalukan pencarian, dengan radius disekitar lokasi kejadian, hingga sekitar jembatan Mahakam.
Jajaran kepolisian dari Polsekta Kawasan Pelabuhan Samarinda, telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, terutama saksi yang saat kejadian bersama korban.
Dari hasil pemeriksaan, korban atas nama Junaidi (54) merupakan seorang pengemudi perahu ces yang sehari hari digunakan sebagai ojek air.
Saat itu, saksi atas nama Suhadi (34), meminta korban untuk mengantarkan dirinya ke tugboat yang menarik ponton Harmoni X, namun belum sampai ke ponton, perahu yang dikemudikan korban tersangkut ke eceng gondok yang mengapung di sungai Mahakam.
Ponton yang semakin mendekat ke perahu, membuat Suhadi meninggalkan perahu dengan menceburkan diri ke sungai.
Baca: Pencarian Korban Tenggelam di Sungai Mahakam Terkendala Derasnya Arus
Namun naas bagi korban, kendati ponton sudah semakin dekat dengan perahu, namun korban tetap berusaha mempertahankan perahunya, yang mengakibatkan korban tenggelam, dan hingga saat ini belum ditemukan.
"Jadi perlu kita luruskan, setelah memeriksa saksi, korban ini merupakan sopir perahu, yang saat itu sedang mengantar penumpang untuk naik ke tugboat, jadi korban ini bukan preman atau warga yang meminta minta minyak," tegas Kapolsekta Kawasan Pelabuhan Samarinda, Kompol Erick Budi S, Sabtu (4/11/2017).
Lanjut dia menjelaskan, antara korban dan saksi sudah saling kenal, dan saksi kerap menggunakan jasa korban jika hendak naik ke tugboat, yang saat itu menarik ponton yang tengah kosong.
"Saksi ini adalah juru mudi kapal, saat itu saksi membawa sejumlah dokumen untuk dibawa naik ke tugboat, dan saksi ini memang sering kontek korban kalau mau diantar ke tugboat," ungkap mantan Kapolsekta Samarinda Utara itu.
Baca: Seorang Pria Tega Bunuh Bayi dan Simpan Mayatnya Dalam Kotak Plastik Selama 2 Minggu
Sementara itu, tim SAR gabungan saat ini baru menemukan puing puing perahu korban, terdapat beberapa bagian yang ditemukan disekitar bawah jembatan Mahakam.
"Kita masih fokus melakukan pencarian disekitar lokasi kejadian, hingg sekitar jembatan Mahakam, bukan tidak mungkin pencarian akan diperluas," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, kejadian itu terjadi sekitar 00.30 Wita, Sabtu (4/11) dini hari, disekitar perairan Harapan Baru.
Pencarian terhadap korban sudah dilakukan sesaat setelah kejadian, dan dilanjutkan pada pagi harinya, yang dilakukan oleh tim SAR gabungan, yang terdiri dari Basarnas, Kepolisian dan unsur relawan kota Samarinda.