Anggota TNI AL Diserang saat di Klub Malam
Hal tersebut menyusul adanya dugaan pertikaian antara kedua institusi TNI di Kalimantan Utara tersebut.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Pejabat Sementara (Pjs) Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) VI Mulawarman Kolonel Ketut Gede Wetan Pastia menyatakan kedua institusi TNI AD maupun AL Siaga 1 di Tarakan.
Hal tersebut menyusul adanya dugaan pertikaian antara kedua institusi TNI di Kalimantan Utara tersebut.
"Dari kedua belah pihak sudah dilakukan Siaga 1 agar tidak berkembang. Ini, kan, persoalan oknum jangan sampai melebar ke institusi," harapnya.
Pihaknya menyatakan akan melakukan penegakan hukum disiplin keanggotaan TNI terhadap pelaku pengeroyokan anggota TNI AL di salah satu THM Karaoke di Tarakan, Minggu dini hari tadi.
Akibatnya 1 orang anggota TNI AL terpaksa menjalani rawat inap lantaran menderita luka serius, beberapa lainnya hanya menjalani rawat jalan.
"Kalau ketemu kita kasih hukuman disiplin. Dalam hukum pidana militer, bisa saja skorsing kenaikan pangkat, sampai penahanan tergantung perbuatan," katanya.
Minggu (5/11) sekitar 02.18 dinihari, tempat hiburan klub malam Karaoke Dejavu di Jalan Gunung Selatan, Kampung Skip, Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) mendadak gempar.
Lantaran terjadi penyerangan yang dilakukan sejumlah pria berambut cepak yang diduga anggota TNI AD kepada tamu di tempat hiburan malam tersebut.
Belakangan diketahui korban penyerangan sama‑sama anggota TNI.
Korban merupakan anggota TNI AL di Tarakan. Mereka sedang menikmati hiburan di hall Dejavu yang berkapasitas sekitar 20 orang.
Tiba‑tiba, sekira pukul 02.18 pagi, sekitar 30 orang berpakaian preman dengan menggunakan helm masuk menerobos tempat karaoke.
Mereka yang diduga merupakan anggota Yonif Raider setempat melakukan penyerangan terhadap anggota TNI AL yang berada di hall, serta melakukan pengerusakan fasilitas THM tersebut.
Anggota TNI AL yang jadi korban penyerangan tersebut dilarikan ke RSAL Tarakan. Mereka mengalami luka robek kepala belakang, robek telinga sebelah kanan, leher sebelah kanan dan memar. Diketahui ada 5 orang personel mendapat rawat jalan, dan 1 orang rawat inap.
Saat dikonfirmasi Pjs Kapendam VI Mulawarman, Kolonel Inf Ketut Gede Wetan Pastia membenarkan kejadian tersebut.
Saat ini pihaknya telah menurunkan tim khusus mendalami kejadian tersebut.
"Indikasi biasa kesalahpahaman anak muda di tempat yang kurang pas. Sudah kita koordinasi, ini masih dicari pelakunya. Lagi didalami Assintel di sana, termasuk tim Kodam untuk mendalami kejadian, agar kemudian ini jangan sampai berkembang," ujarnya.
Saat ditanya apakah benar pelaku penyerangan merupakan TNI AD Yonif Raider 613, dirinya belum bisa memastikan.
"Korban ada yang luka TNI AL, 1 orang. Rawat inap. Ini masih dicari pelakunya, mudahan segera ketemu. Indikasi seperti itu (raider), Assintel dan tim sedang mengusut. Kalau ketemu kita kasih hukuman disiplin," katanya. (bie/jnh)