Banyak 'Klitih' Berkeliaran, Jogja Kini Tak Aman Lagi
Memakai senjata tajam, mereka tak segan-segan menyerang dan melukai orang lewat, tanpa alasan apapun.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Di Jakarta, beberapa waktu lalu diresahkan oleh kabar para anak muda yang menyerang pengendara motor secara membabi buta.
Memakai senjata tajam, mereka tak segan-segan menyerang dan melukai orang lewat, tanpa alasan apapun.
Ternyata hal itu juga sudah mulai banyak terjadi di daerah.
Istilah 'klitih' di daerah Jogja dan sekitarnya dipakai untuk menggambarkan aksi anak muda yang ugal-ugalan naik motor dan suka bikin kerusuhan di jalan tiap malam.
Seperti dituturkan oleh akun Kawulo Alit dari ICJ, yang menyatakan bahwa telah terjadi lagi korban klitih meninggal dunia.
Menurutnya, seberapa pun umur pelaku klitih, maka harus diadili sesuai perbuatannya, bukan sesuai umurnya.
Kronologi lebih jelas dituturkan oleh akun Atha Atha.
Menurut Atha Atha, pada hari Minggu tanggal 05 November 2017 sekitar pukul 03.00 Wib di Jl. Raya Tembi - Sudimoro tepatnya Dusun Slanggen, Timbulharjo, Sewon, Bantul telah terjadi Korban klitih yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
Adapun identitas korban atas nama : ARIF NUR ROHMAN, Laki- laki, Usia 20 tahun, Islam, Swasta, almt : Sobayan RT 02, Bangunharjo, Sewon, Bantul.
Adapun saksi-saksi dalam kejadian tersebut antara lain :
1). Muhammad Hisbullah, TTL: 14 Februari 2000, Laki- laki, Islam, Swasta, Alamat: Dsn. Mredo/Dk Gatak RT 05, Bangunharjo, Sewon, Bantul.
2). Dwi Ari Sanjaya, Laki- laki, TTL: Bantul, 22 Mei 1987, Islam, Swasta, Alamat : Dsn. Slanggen RT 05, Timbulharjo, Sewon, Bantul.
Kronologi kejadian sebagai berikut :
Sekitar pukul 03.00 Wib korban bersama saksi 1 berboncengan dengan mengendarai sepeda motor dari arah Sudimoro ke arah barat menuju Tembi.