Dulu Tinggal di Kandang Sapi, Begini Nasib Bripda Taufik Hidayat dan Keluarganya Sekarang
Pemberitaan yang dari berbagai media saat itu memang mengangkat kisah perjuangan dan kegigihannya menjalani hidup.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Awal Januari 2015, jagat maya sempat heboh dengan sosok Bripda Muhammad Taufik Hidayat, seorang anggota polisi yang tinggal di bekas kandang sapi. Bripda Taufik adalah anggota polisi yang bertugas di Polda DIY.
Berita tentang kisah hidupnya yang sederhana saat itu sempat heboh, lantaran Taufik tinggal di kandang sapi bersama ayah dan adiknya, di Sleman.
Lalu, bagaimana sih kondisinya sekarang?
Pemberitaan yang dari berbagai media saat itu memang mengangkat kisah perjuangan dan kegigihannya menjalani hidup.
Ia pun rela hidup dalam kesederhanaan, di sebuah kandang sapi yang sekaligus jadi rumahnya serta ayah dan adiknya.
Baca: Cerita Fadholi Nikahi Sesama Lelaki, KUA Bisa Tertipu, Begini Akhir Kisahnya
Baca: Penyebar Video Mesum Dtangkap di Yogya, Alasannya Bikin Geleng-geleng
Pemberitaan di sejumlah media itupun akhirnya banyak mengundang simpati publik. Puncaknya, ketika banyak bantuan yang datang mengalir, untuk membantu keluarganya yang sederhana.
Ada yang membantu dalam bentuk sembako untuk kebutuhan makan sehari- hari hingga ada pula yang berupa uang untuk keperluan pendidikan adik-adiknya.
Satu di antara bantuan tersebut, datang dari Bupati Sleman, Sri Purnomo.
Dua tahun telah berlalu, Tribunjogja.com berkesempatan bertemu lagi dengan Bripda Taufik yang selanjutnya berbagi cerita.
Kepada Tribunjogja.com, Bripda Muhammad Taufiq Hidayat mengatakan saat ini ia tak lagi tinggal di bekas kandang sapi.
Kini, ia dan keluarganya tinggal di sebuah Rusunawa Jongke, Sendang adi, Mlati, Sleman.
"Saya dan keluarga dapat bantuan dari Pak Bupati Sleman (Sri Purnomo) untuk menempati rusunawa Jongke setahun free. Namun, setelah saya dapat gaji, saya sisihkan untuk membayar sewanya," ujar dia, Minggu (05/11/2017).
Menempati Rusunawa Jongke, dikatakan Bripda Taufiq, keluarganya saat ini sudah menjalani hidup lebih baik. Penghasilan sebagai anggota polisi dirasakannya sudah lebih dari cukup, untuk kebutuhan keluarga dan membantu ketiga adiknya bersekolah.
Tampak raut wajah dia seperti menahan haru saat menceritakan kisah masa lalunya.
Namun, sesekali senyum dari bibirnya juga mengembang karena telah kuat melewati sebagian fragmen dari masa sulitnya.
"Alhamdulillah, gaji saya cukup dan keluarga saya lebih baik," ujar dia, lalu tersenyum.
Bripda Taufiq bercerita, saat ini dririnya dinas di Sat Binmas Polres Sleman, tepatnya di Unit Bintibmas, sejak 1 April 2015 silam. Ia bertugas dalam pembinaan masyarakat terhadap remaja, terutama pada perempuan dan anak.
"Awalnya, dulu di Sabhara dan sejak 1 April 2015 di Sat Binmas Polres Sleman," cerita dia.
Saat ini, ia bertekad menjadi anggota polisi yang jujur, sederhana, dan mengemban tugas tanpa cacat.
Ia ingin menjadi contoh bagi masyarakat, terutama kepada adik-adiknya, bahwa ketika memiliki cita-cita dan mimpi harus selalu diperjuangkan.
Bripda Taufiq sadar sepenuhnya bahwa mimpi dan harapan adalah milik semua manusia yang mau berjuang, bukan hanya milik orang kaya semata.
Makanya, ia selalu menyempatkan diri memotivasi kepada adik-adiknya supaya bangkit, dan berjuang meraih cita-cita. "Kalau kakaknya bisa, kenapa adek tidak bisa," pesan dia, kepada adiknya. (tribun jogja)