Golkar Ungkap Sejumlah Nama Kader Untuk Maju Pilgub Kaltim
Apalagi pasca calon kuat yang digadang-gadang, yakni Rita Widyasari ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh KPK
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Mahyudin menjelaskan hingga saat ini pihaknya masih belum menemukan bakal calon yang diusung dalam Pemilihan Gubernur Kalimantan Timur tahun 2018.
Apalagi pasca calon kuat yang digadang-gadang, yakni Rita Widyasari ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Memang dalam Golkar ada mekanisme rekruitmen calon kepala daerah, baik itu bupati, wali kota, maupun gubernur. Tapi seperti diketahui bersama untuk Kaltim itu kan tiba-tiba calon kita atas nama Rita kena masalah hukum," kata Mahyudin saat dihubungi Tribunnews.com di Jakarta, Selasa (7/11/2017).
Menurutnya karena Rita terjerat korupsi, maka Golkar mencari calon alternatif yang bisa diusung.
Golkar di Kalimantan Timur kata Mahyudin memiliki kursi yang cukup untuk mengusung pasangan calon dalam Pilgub 2018.
Wakil Ketua MPR RI ini menyebutkan, Golkar terpaksa melakukan bongkar pasang sejumlah nama yang dinilai kuat dan berpeluang menang, lewat survei internal mereka.
Tidak menutup kemungkinan juga mengusung kader partai berlambang pohon beringin tersebut.
"Mungkin yang kemarin misalnya, pada saat Rita dicalonkan, kader lain kan taat asas, tidak ada yang memunculkan diri. Ketika Rita tidak bisa tentu banyak kader yang selama ini menaruh loyalitas, hormat kepada Rita, berpikir untuk menjadi calon alternatif," kata Mahyudin.
Nama kader Golkar yang disebut Mahyudin antara lain Andi Sofyan Hasdam, Ketua Harian DPD I Partai Golkar Kaltim, Makmur HAPK, hingga adik kandungnya Mahyunadi.
"Jadi kami mendorong untuk melihat daripada animo masyarakat. Jika memang mungkinkan ngga menutup misalnya (kader Golkar) berpasangan dengan Kapolda Kalimantan Timur, yaitu Irjen Pol Safarudin, jika oke, atau mungkin dengan Rizal Effendi, Wali Kota Balikpapan," katanya.
Lebih lanjut mantan Bupati Kutai Timur ini menegaskan, Golkar harus punya calon untuk Pilgub Katim.
"Tapi kita juga mencari calon yang berpeluang untuk menang kalau tidak ya untuk apa. Nah kalau nga punya calon untuk menang, kita pilih berkoalisi mengambil wakil," katanya.