Ini Daftar Aksi Penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua
KKB ini memiliki kebiasaan untuk melakukan penyerangan terhadap mobil rombongan karyawan Freeport, aparat TNI, dan Polri.
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Personel gabungan TNI dan Polri terus menangani Kelompok Kriminal Besenjata (KKB) yang telah mengklaim dirinya menguasai seluruh area Freeport, Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.
KKB ini memiliki kebiasaan untuk melakukan penyerangan terhadap mobil rombongan karyawan Freeport, aparat TNI, dan Polri.
Namun belakangan, kelompok tersebut juga memerkosa, menganiaya, merampas harta benda masyarakat, bahkan tak memberikan akses keluar masuk bagi masyarakat di Kampung Kimbely dan Kampung Banti yang hendak keluar dari kampung tersebut.
Selain operasi terpadu, Kapolda Papua mengeluarkan maklumat bernomor 1/MKLMT/01/XI/2017 tertanggal 12 November 2017 yang disampaikan langsung oleh Kapolda Papua itu adalah sebagai berikut:
Pertama, meletakkan senjata dan menyerahkan diri kepada aparat penegak hukum (Kepolisian Negara RI).
Kedua, agar tidak melakukan perbuatan melanggar hukum, seperti pengancaman, penganiayaan, perampokan, penjarahan, pemerkosaan, pembunuhan, dan perbuatan kriminal lainnya.
Namun sayang, upaya itu tak membuahkan hasil.
Bahkan KKB semakin gencar melakukan aksi penembakan.
Baca: 6 Fakta Seputar Novanto, Hilang Saat KPK Datang Sampai Sayembara Bernilai Rp10 Juta
Terakhir, dua anggota Brimob Polda Papua tertembak dan satu dikabarkan meninggal dunia yakni, Bripka Anumerta Firman.
Kapolda Papua, Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, maklumat itu akan berlaku sampai kelompok ini menyerahkan diri.
“Mereka ini berbahaya berada di lingkungan masyarakat, apalagi mereka memiliki puluhan pucuk senjata api,” ujar dia.
Satgas penanggulangan KKB juga berupaya untuk segera membebaskan warga sipil yang disandera dengan melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat.
“Ada 200 personel gabungan yang terlibat dalam operasi terpadu, yang bertugas untuk menangani Kelompok KKB,” tegasnya.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal mengungkapkan, dari sejumlah aksi kejahatan yang mereka lakukan, ada 21 orang yang sudah teridentifikasi dan telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
"Ada 21 orang kami nyatakan DPO dari KKB yang dipimpin Sabinus Waker. Kita berharap mereka untuk menyerahkan diri," lugasnya.
Dari 21 orang itu, rata-rata telah melakukan perbuatan melawan hukum tiga kali dan paling banyak 7 kali.
"Kalau dijumlah, semuanya 121 perkara. Atau paling sedikit 3 laporan polisi terhadap masing-masing di antara 21 orang yang kita nyatakan DPO," ucapnya.
Baca: Warga Tawarkan Rumahnya Jadi Tempat Singgah Jokowi Saat Acara Ngunduh Mantu
"Salah satu kasus yang mereka lakukan pada 1 Januari 2015. Mereka melakukan pembunuhan terhadap dua anggota Brimob di Kampung Utikini dan merampas dua pucuk senjata Steyr bersama 125 butir amunisi caliber 5,56 mm," tuturnya.
Kodam XVII/Cendrawasih menilai, pola yang dilakukan Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN OPM), yakni hit and run (menyerang dan kabur).
Hal ini dinilai pengecut dan tak sesuai dengan pernyataan mereka di media yang akan melakukan perang terbuka.
Juru Bicara Kodam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf Muhamad Aidi, menyikapi perang terbuka yang dilakukan TPN OPM di area Freeport dan klaim penembakan anggota Brimob Polda Papua.
Aidi mengungkapkan, TPN OPM selama ini berlindung atau menjadi masyarakat sebagai tameng, sehingga menyulitkan aparat TNI dan Polri yang melakukan “operasi terpadu”.
“Kita katakan mereka adalah TPN OPM. Mereka itu menyandera masyarakat. Kalau mau perang terbuka, silahkan. Tapi jangan libatkan masyarakat. Dia mengunakan masyarakat tameng dan sampai saat ini ada sekitar 1.300 orang disandera dan mereka kini kehabisan logistik bahkan jatuh sakit,” paparnya.
Data terakhir yang dimiliki TNI, mereka berjumlah 35 orang yang memiliki senjata berstandar militer.
Senjata tersebut rampasan dan diperoleh dari pihak yang tak bisa terungkap.
“Sisanya 100 orang lebih menggunakan senjata tradisional, baik itu senjata rakitan, panah, tombak, parang, dan lain-lain. Ini data kita terakhir dan mudah-mudahan kami tak melenceng,” tuturnya.
Berikut aksi penembakan yang dilakukan oleh Kelompok KKB
1. Tanggal 7 Agustus 2017 di Kampung Uini, Helly MI 171 PK-OMI milik PT Airfast Indonesia yang melayani charter karyawan PT FI sedang terbang melalui jalur penerbangan di atas mile 66 ditembak oleh KKB. Tidak terdapat korban jiwa dan luka-luka.
2. Tanggal 17 Agustus 2017 di Mile 60 Distrik Tembagapura, pada saat kendaraan PT FI (Toyota LWB no 01-4837) melakukan kawal trainer melintasi menuju Tembagapura, mendapat tembakan dari KKB sehingga mengenai body, kaca, dan ban belakang kendaraan sebelah kanan.
Pegawai Freeport bernama Bharada Raja Arga mengalami pendarahan pada telinga akibat peluru yang mengenai helm.
3. Tanggal 24 September 2017, di Mile 61 Distrik Tembagapura, tiga kendaraan PT FI melintas di Mile 61 ditembak oleh KKB dari arah kiri jalan dan mengenai kaca depan sebelah kiri, spatbor sebelah kanan, dan kap mesin depan. Tidak terdapat korban jiwa dalam insiden itu.
4. Tanggal 25 September 2017, di Mile 60 Distrik Tembagapura pada saat kendaraan patroli zona melintas Mile 60 menuju Tembagapura ditembak KKB, karyawan Freeport bernama Ronal Sahensolar terkena serpihan pada bahu sebelah kiri.
5. Tanggal 21 Oktober 2017, di Mile 67 Distrik Tembagapura, kendaraan patroli kota arah Raindbow Ridge Hidden Valley menuju ke Sport Hall Tembagapura untuk menjemput anggota Brimob yang akan melaksanakan patroli kota. Saat melintas di Mile 67, ditembak KKB dari arah sebelah kiri jalan dan mengenai ban depan sebelah kiri dan kaca bagian depan.
Karyawan Freeport Jamil Lampung Muhamad terkena luka serpihan kaca pada bagian wajah dan serpihan logam.
6. Tanggal 21 Oktober 2017, di Gunung Sangker Kali Bua Kamp Utikini pada saat dilaksanakan giat patroli yang dipimpin Ipda Taufik terjadi kontak senjata dengan KKB pimpinan Sabinus Waker.
Kejadian ini mengakibatkan 2 personel Brimob Yon B Mimika terkena tembak atas nama Brigadir Muhmad Mufadol luka tembak di kaki kiri dan Bhadara Alwin di bagian perut.
7. Tanggal 22 Oktober 2017, di Bukit Sangker Kampung Utikini Distrik Tembagapura. Saat dilaksanakan penyelidikan dan patroli terhadap KKB, terjadi penembakan dari arah bukit terhadap anggota Brimob Yon B yang mengakibatkan anggota Brimob Yon B Mimika bernama Briptu Berry Permana Putra tewas atas luka tembak di bagian perut.
8. Tanggal 23 Oktober 2017, di Utikini Lama Distrik Tembagapura. Saat para korban melakukan evakuasi terhadap korban Briptu Permana Putra, mereka mendapat tembakan dari KKB.
Empat orang terkena tembakan yakni Ipda Giay, Bripka Mustari, Bripda Hence dan Bripda Mario.
9. Tanggal 24 Oktober 2017, di Banti Gate Distrik Tembagapura. Saat mobil ambulans yang mengangkut ibu melahirkan melintasi area Bantigate, ditembaki KKB dan mengenai ibu yang baru melahirkan bernama Serina Kobogau pada bagian paha kanan.
10. Tanggal 29 Oktober 2017, di Pos Brimob yang berada di Mile 67 yang ditempati oleh Brimob BKO Polda Bengkulu dan Polsek Tembagapura, ditembaki oleh kelompok KKB yang mengenai beberapa sisi bangunan Pos Brimob, namun tidak terdapat korban jiwa dan luka - luka.
11. Oktober2017, di sekitar longsoran Utikini Lama Distrik Tembagapura diduga telah terjadi pemerkosaan terhadap Ibu Lean yang dilakukan oleh KKB.
12. Tanggal 3 November 2017, kendaraan LWB warna putih bersama Timsus Polda Papua melintas di Mile 69 (tanjakan heliped) tujuan Grasberg ditembak oleh KKB sehingga terjadi kontak senjata antara KKB dan Timsus Polda Papua. Tembakan KKB mengenai kaca dan bodi mobil. Tidak terdapat korban jiwa dan luka - luka.
13. Tanggal 5 November 2017, di samping Asrama Polsek Tembagapura, saat masyarakat sedang beristirahat beberapa orang KKB melakukan pembakaran terhadap 1 unit rumah dan 1 unit kios milik warga sekitar dan disertai dengan penembakan yang diarahkan ke Mapolsek Tembagapura. Tidak terdapat korban jiwa dan luka - luka.
14. Tanggal 5 November 2017, di Mile 63 Distrik Tembagapura. Pada saat anggota Sat BM Sumbar (Satgas Amole) sedang melaksanakan Patroli dan Wal Bama untuk pos-pos, ditembak sebanyak 6 kali dari atas bukit sisi sebelah kiri kendaraan dan 1 peluru mengenai atap tembus hingga ke pintu belakang. Tidak terdapat korban jiwa dan luka-luka.
15. Tanggal 8 November2017, seorang karyawan PT Pangan Sari Utama, Martinus Baenal dinyatakan hilang pada saat akan pulang menuju Kampung Utikini guna menemui istrinya.
16. Pada tanggal 9 November 2017 saksi mendapatkan informasi bahwa Martinus Baenal menjadi korban penculikan dan ditemukan meninggal dunia di Gunung Pindah Baru Desa Banti 2 Tembagapura.
17. Tanggal 14 November 2017, penembakan terhadap kendaraan PT FI dengan nomor lambung 01-4887 yang dioperasikan oleh Departemen Puncak Jaya Powerplant. Diduga penembakan tersebut dilakukan oleh KKB Kalikabur.
Akibat tembakan tersebut salah satu penumpang bernama Raden Totok Sadewo mengalami luka serpihan pada paha sebelah kanan.
18. Tanggal 15 November 2017, dua anggota Brimob Den B Polda Papua tertembak oleh KKB di area Mile 69 Tembagapura.
Satu orang meninggal bernama dunia Brigpol Firman dan Bripka Yongki Rumtage dikabarkan selamat atas luka tembak yang dialaminya dibagian punggung. (JHON ROY PURBA)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Berikut Kejahatan Kelompok Bersenjata di Tembagapura Sejak Agustus 2017