Pelajar SMP Tewas Tersambar Petir saat Memancing di Perairan Pasir Putih Pokmasta
Kala itu putra dari pasangan Wayan Sulandra dan Made Sulitri ini hendak memancing cumi-cumi bersama dengan rekannya Kadek Suastika alias Koko (16).
Editor: Dewi Agustina

AKP Suastika mengatakan setelah beberapa menit menjalani perawatan, korban dinyatakan meninggal dunia dengan sejumlah luka bakar di tubuhnya, yakni mulai dari telinga, pipi, dan badan bagian kanannya.
"Oleh tim medis, korban dinyatakan murni meninggal dunia lantaran tersambar petir. Anggota saat ini masih mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Pejarakan, Made Astawa, mengatakan jenazah Sudiadnyana saat ini telah disemayamkan di rumah duka di Banjar Dinas Batuampar.
Rencananya, jenazah Sudiadnyana akan dikremasi sesuai dengan ajaran Hindu, pada Minggu (19/11/2017) mendatang.
Kemarin, wilayah Desa Pejarakan memang diguyur hujan lebat sejak pukul 15.00 Wita.
Hujan itu pun disertai dengan sambaran petir.
"Yang saya dengar ada empat kali bunyi sambaran petir. Hujan memang lebat sekali," terangnya.
Sepengetahuan pria yang hampir empat tahun menjabat sebagai Perbekel Pejarakan ini, korban memang gemar memancing di sekitar Pasir Putih Pokmasta.
"Saat kejadian, korban berpamitan kok dengan orangtuanya untuk pergi memancing. Meski hujan deras, orangtuanya mengizinkan saja, karena korban memang sudah sering memancing di sekitar Pasir Putih," ungkapnya.