Burung Jalak Kerbau yang Dilepas Kebun Binatang Bandung Dipasangi Ring, Ini Alasannya
Toni Sumampau tidak ingin jika burung jalak kerbau yang seharusnya hidup di alam liar, diperjualbelikan orang tidak bertanggung jawab
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Theofilus Richard
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Burung jalak kerbau yang baru saja dilepasliarkan di Kebun Binatang Bandung, dipasang ring terlebih dahulu sebelum dibebaskan.
"Ring untuk merekam kalau ada yang ambil, kami bisa scan, siapa yang ambil burung ini," ujar Pembina Yayasan Kebun Binatang Bandung, Toni Sumampau, kepada wartawan usai pelepasliaran 40 ekor burung jalak kerbau di Kebun Binatang Bandung, Sabtu (18/11/2017).
Dengan cara ini, Kebun Binatang Bandung bisa terus memonitor burung jalak kerbau meski telah dilepasliarkan.
Toni Sumampau tidak ingin jika burung jalak kerbau yang seharusnya hidup di alam liar, diperjualbelikan orang tidak bertanggung jawab.
Baca: Pencuri Ambil Burung Jalak Bali Tapi Lupa Bawa Sertifikatnya
"Mungkin kesadaran masyarakat masih kurang, penangkapan begitu masif, dibawa ke pasar, dijual," kata Toni Sumampau.
Sebagai upaya pencegahan, Kebun Binatang Bandung akan memaksimalkan peran Zoo Educator untuk mengedukasi masyarakat.
Nantinya Zoo Educator juga akan mensosialisasikan jenis burung apa yang diperbolehkan untuk dijual dan burung yang tidak boleh dijual.
"Kami kampanye melalui Zoo Educator. Kami ada organisasi Song Bird juga, untuk mensosialisasikan bagaimana pasar burung hanya menjual burung hasil penangkaran," ujar Toni Sumampau.
Toni Sumampau sempat bercerita bahwa ia ingin Kota Bandung dikelilingi kicauan burung jalak kerbau.
Pelepasliaran burung jalak kerbau dilakukan secara bersama-sama oleh Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, Kepala BKSDA Jawa Barat, Susetyo Iriono, dan Toni Sumampau.