Dosen Universitas Merdeka Malang Meninggal Ditengah Saat Seminar Internasional di Ruteng
Eduardus merupakan salah satu narasumber dalam forum ilmiah tersebut dan diduga mengalami serangan jantung sekitar pukul 08.30 Wita
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Servan Mammilianus
TRIBUNNEWS.COM, RUTENG - Eduardus Marius Bo (59), dosen Fakultas Hukum Universitas Merdeka (Unmer) Malang menghembuskan nafas terakhir saat Seminar Internasional di kampus STKIP St. Paulus Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (18/11/2017)
Eduardus terjatuh dari kursi dan langsung meninggal dunia.
Eduardus merupakan salah satu narasumber dalam forum ilmiah tersebut. Dia diduga mengalami serangan jantung sekitar pukul 08.30 Wita.
Eduardus duduk pada deretan kursi paling depan di Aula Missio kampus STKIP, tempat berlangsungnya seminar.
Dia sempat mendapatkan pertolongan pertama dari panitia sebelum dilarikan ke RSUD dr Ben Mboi Ruteng.
Baca: Seorang Kakek Akhirnya Meninggal Dunia Setelah Diserang Ratusan Tawon
Namun Eduardus menghembuskan nafas terakhir dalam perjalanan, sebelum tiba di rumah sakit.
Bersama petugas medis, pihak keluarga langsung membawa jenazah Eduardus ke ruangan jenazah.
Salah seorang rekan dosen yang juga merupakan ipar Eduardus, Diah Imaningrum Susanti mengatakan sebelumnya Eduardus mengeluh sakit perut.
"Tadi pagi dia bilang sakit perut. Tapi nggak tahu kenapa," ujar Diah dengan raut muka sedih dan mata berkaca-kaca.
Panitia seminar, Marsel Ruben Payong menjelaskan, Eduardus diundang menjadi salah satu pembicara Seminar Internasional bertajuk "Social Science and Humanities In Light of The Challenges of Globalization World."
Eduardus hadir sebagai pembicara dengan topik materi "The Right of Persons With Disabilities In Public Area."
Seminar Internasional tersebut menghadirkan beberapa pembicara, di antaranya guru besar Universitas Indinesia (UI) dan mantan menteri era Soeharto, Prof. Emil Salim.
"Kami berbelasungkawa atas peristiwa ini. Pak Eduardus Bo telah berjuang untuk hadir memenuhi undangan kami, memberikan kontribusi bagi daerah Manggarai melalui pemikirannya meskipun harus menghembuskan nafasnya yang terakhir di sini," kata Marsel. (*)