Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Empat Sekawan Ini Tiga Kali Seminggu Cari Sasaran Pengendara, Caranya Yang Mengerikan

Sepak terjang komplotan bandit jalanan pimpinan Khoirul Rohman yang kerap meresahkan warga Surabaya selatan berakhir.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Empat Sekawan Ini Tiga Kali Seminggu Cari Sasaran Pengendara, Caranya Yang Mengerikan
Surya/Fathkul Alamy
Empat pelaku perampasan motor yang sudah beraksi puluhan kali di Surabaya dan Sidoarjo dibekuk personil Polsek Gayungan, Surabaya. 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Sepak terjang komplotan bandit jalanan pimpinan Khoirul Rohman yang kerap meresahkan warga Surabaya selatan berakhir.

Ini setelah Khoirul dkk dibekuk tim Anti Bandit Polsek Gayungan Surabaya, Kamis (16/11/2017) malam. 

Empat bandit jalanan yang kini meringkuk di sel tahanan Polsek Gayungan, yakni Khoirul Rohman (23), asal Jl Tanah Merah Utara; Zainal Abidin (22), asal Jl Wonokusumo Jaya ; M Soleh (22) asal Jl Wonokusumo Kidul ; dan Zainal (23), asal Jl Tambak Wedi Masjid Kediding Surabaya.

Komplotan ini, sedikitnya sudah beraksi lebih dari 38 TKP di wilayah Surabaya dan Sidoarjo. Mereka ditangkap di wilayah Ketintang Surabaya, Kamis (16/11/2017) pukul 00.45 WIB.

Dalam aksinya, komplotan Khoirul Rohman dkk menggunakan modus perampasan sepeda motor dengan menuduh korban sebagai pelaku tabrak lari atau memukul anggota keluarga pelaku.

Kapolsek Gayungan Surabaya, Kompol A Lukito menjelaskan, kelompok ini dalam setiap aksi selalu main kekerasan terhadap korbannya. Untuk TKP paling banyak di seputaran Surabaya Carnival yang masuk wilayah Hukum Polsek Gayungan.

Lukito menjelaskan, kelompok ini bisa teridentifikasi hingga tertangkap karena memakai helm coklat dan bertuliskan vespa yang biasa digunakan salah satu pelaku.

Berita Rekomendasi

"Kami sempat nyanggong (menunggu) di dekat Suarabaya Carnival satu minggu dan akhirnya bisa mengidentifikasi dan menangkapnya," jelas Lukito.

Khoirul Rohman mengaku, dalam seminggu bisa 3 kali melakukan perampasan. Saat beraksi, dirinya biasa menuduh korban telah menabrak salah satu adik pelaku.

“Motor dijual dengan harga sekitar Rp 2 hingga 4 juta. Uang dibagi rata dan untuk minum miras dan judi. Saya juga belikan jam tangan, AC dan kipas angin,” aku Rohman.

Dari kasus ini, polisi mengamankan barang bukti 2 sepeda motor, 1 helm warna coklat stiker Vespa, jam tangan, kalung, pakaian, HP, rekaman CCTV, AC dan kipas angin. (Fathkul Alamy)

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas