Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

GPMKS di Provinsi Banten Diikuti Sekitar 500 Pemuda dari Enam Agama Berbeda

Partisipasi Pemuda dalam Kegiatan Keagamaan Diharap Meningkat Serang- Gerakan Pemuda Membaca Kitab Suci (GPMKS) yang menjadi rangkaian Kirab Pemuda 20

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in GPMKS di Provinsi Banten Diikuti Sekitar 500 Pemuda dari Enam Agama Berbeda
ist
GPMKS di Provinsi Banten Diikuti Sekitar 500 Pemuda dari Enam Agama Berbeda 

TRIBUNNEWS.COM, SERANG - Partisipasi Pemuda dalam Kegiatan Keagamaan Diharap Meningkat Serang- Gerakan Pemuda Membaca Kitab Suci (GPMKS) yang menjadi rangkaian Kirab Pemuda 2017, menjadi langkah awal pemerintah untuk meningkatkan partisipasi kaum muda dalam kegiatan keagamaan.

Hal itu ditegaskan Asisten Deputi (Asdep) Peningkatan Iptek dan Imtak Pemuda pada Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, Esa Sukmawijaya saat mengikuti GPMKS di GOR Stadion Maulana Yusuf, Kota Serang, Selasa (21/11/2017).

“GMKS ini menjadi langkah awal Kemenpora meningkatkan partisipasi kaum muda dalam kegiatan keagamaan. Di saat bersamaan, ada momen Kirab Pemuda 2017, di mana para pemuda dari 34 provinsi dengan latar belakang keyakinan agama yang berbeda-beda sedang berkumpul menyuarakan semangat berani bersatu di tengah kebhinekaan. Tentunya, ini menjadi saat yang tepat untuk menumbuhkan semangat saling menghormati di tengah perbedaan keyakinan yang ada,” urai Esa.

GPMKS di Provinsi Banten, diikuti sekitar 500 pemuda dari enam agama berbeda yang diakui. Masing-masing pemuka agama secara bergantian memanjatkan doa untuk kedamaian dan persatuan bangsa serta harapan terjaganya toleransi antar umat beragama di Indonesia.

Hadir pula pada kesempatan ini perwakilan Dispora Banten, H. Yusuf Shofi dan jajaran pejabat Kabupaten Serang, pemuka agama dan perwakilan organisasi kepemudaan.

Menurut data BPS tahun 2009-2015, lanjut Esa, tingkat partisipasi pemuda dalam kegiatan keagamaan tiap tahun semakin menurun.

Dari 67,18% pada tahun 2009, menurun 51,72% pada tahun 2015. Kondisi inilah yang juga menjadi latar belakang digelarnya GPMKS dalam rangkaian Kirab Pemuda.

Berita Rekomendasi

Esa berharap, GPMKS dilaksanakan oleh kementerian/lembaga lainnya, pemerintah daerah, organisasi kepemudaan dan keagamaan hingga lingkungan masyarakat dan keluarga.

"Masa depan bangsa ini ditentukan oleh kesadaran kolektif, termasuk pemuda, terhadap penguatan keyakinan agama masing-masing dalam bingkai NKRI yang senantiasa dijiwai dengan nilai-nilai religius," tuturnya.

Selain GPMKS, Kirab Pemuda 2017 di Banten yang berpusat di Cilegon, juga menghadirkan berbagai kegiatan. Pada hari ketiga berada di Provinsi paling barat di Pulau Jawa ini, rombongan pemuda dari 34 provinsi ini juga mengikuti berbagai kegiatan.

Seperti bhakti sosial, pameran kreativitas pemuda, serta klinik pelatihan kewirausahaan pembuatan film pendek.

Kirab Pemuda Nusantara 2017 yang mengusung tema Berani Bersatu, dimulai sejak 26 September, diikuti 72 pemuda yang berasal dari 34 provinsi di Indonesia yang terbagi dalam dua zona.

Zona 1 bergerak dari Miangas menuju Sabang, sedangkan zona dua dari Rote Ndao, NTT menuju Merauke dengan menyisir semua provinsi, sebelum kemudian kedua rombongan akan bertemu di Blitar Jawa Timur, yang menjadi puncak Kirab Pemuda 2017, pada 5-8 Desember mendatang. Rombongan Kirab Pemuda yang tengah berada di Banten merupakan kelompok yang menyisir Zona 1.

Pada hari terakhir di Banten, Rabu (22/11) besok, para peserta Kirab Pemuda akan mengunjungi Mesjid Agung Banten Lama sebagai salah satu ikon sejarah sekaligus destinasi wisata religi andalan Banten.

Setelah itu akan beramah tamah dengan Wakil Gubernur dan jajaran Dispora Banten sebelum dilepas menuju Ibukota Jakarta sebagai titik berikutnya yang akan dilintasi Kirab Pemuda 2017.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas