Bikin Geram, Pengakuan Oknum Guru Yang Cabuli Muridnya
Disaat semua siswa menuju masjid untuk shalat dzuhur, dirinya pun memanggil korban untuk maju ke depan kelas
Editor: Hendra Gunawan
Laporan wartawan tribunkaltim.co, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Kepolisian masih terus melakukan pendalaman terhadap kasus asusila yang dilakukan oleh oknum guru ekstrakulikuler mengaji, di salah satu Sekolah Dasar (SD), di kawasan Teluk Lerong Ilir.
Dari hasil pemeriksaan terhadap pelaku, atas nama Gusti Lapandewa (29), dirinya telah dua kali mencabuli korbannya yang masih berusia 8 tahun, di dalam kelas.
Aksi bejat itu dilakukan saat korban masih duduk dibangku kelas I dan saat berada di kelas III. Aksi yang tidak patut itu didasari karena pelaku tengah bertengar dengan istrinya, yang dia curigai berselingkuh.
Selain itu, aksinya itu juga didasari karena gemas dengan korban. "Saya tidak sadar melakukan itu, spontan saja saya lakukan itu," ucapnya, Kamis (23/11/2017).
Lanjut dia menjelaskan, aksi pertamanya kepada korban juga ketahuan, namun saat itu dapat diselesaikan secara kekeluargaan, dengan pelaku meminta maaf kepada orangtua korban.
"Ia, saya minta maaf kepada sekolah dan orangtuanya pada waktu itu, dan diselesaikan secara baik baik," tuturnya.
Dia juga menceritakan tentang bagaimana korban dicabuli. Disaat semua siswa menuju masjid untuk shalat dzuhur, dirinya pun memanggil korban untuk maju ke depan kelas, saat itulah pelaku beraksi, dengan mamasukan jarinya ke area vital korban.
"Siswa lain ke masjid, saat dia (korban) lewat, saya hentikan, saya hadapkan di depan saya, lalu saya masukan. Tidak ada perasaan nikmat atau puas, saat itu saya tidak sadar, hanya spontan saja," tuturnya.
"Saya minta maaf kepada orangtuanya, kepada sekolahan, mohon maaf atas perbuatan saya, saya khilaf," ucap guru honorer itu.
Sementara itu, Kapolsekta Samarinda Ulu, Kompol Raden Sigit Hutomo menjelaskan, saat ini kondisi korban masih trauma, dan belum mau masuk sekolah.
"Korban masih trauma, dan belum masuk sekolah, yang jelas kita masih terus melakukan pemeriksaan dan lakukan pendalaman terhadap kasus ini," ungkapnya. (*)