Bukan Karena Tidak Dirawat, Ternyata Ini Penyebab Singa di Sinka Zoo Kurus
Bertambahnya usia berpengaruh pula pada daya tahan tubuh singa tersebut, yang kemudian dijadikan celah bagi oknum tertentu untuk menjelek-jelak Sinka
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Try Juliansyah
TRIBUNNEWS.COM, SINGKAWANG - Tidak hanya postingan mengenai orang utan, Sinka Zoo juga dinilai jelek dalam merawat hewan.
Dimana dalam postingan akun yang sama menunjukan bahwa singa bernama Leo tampak kurus.
Hal ini pun dijelaskan langsung oleh Manajer Operasional Tanjung Bajau yang membawahi Sinka Zoo, Elka Surga.
Saat ini Abu telah berusia 21 tahun dan ini merupakan umur maksimal dari seekor Singa.
"Singa bernama abu yang diposting oleh warga net yang bukan warga Singkawang menilai abu kurus seakan diperlakukan tidak baik oleh Sinka Zoo. Perlu diketahui untuk hewan singa tersebut merupakan singa tua yang susah berumur 21 tahun, sedangkan umur normal singa di alam bebas biasanya hanya mencapai 10-15 tahun, namun dalam penangkaran bisa mencapai 20 tahun," ujarnya, kamis (23/11/2017).
Sehingga disini dapat dipahami sebenarnya Sinka Zoo telah berhasil merawat singa tersbeut hingga usia maksimalnya.
Bertambahnya usia berpengaruh pula pada daya tahan tubuh singa tersebut, yang kemudian dijadikan celah bagi oknum tertentu untuk menjelek-jelak Sinka Zoo.
"Terkait kurusnya hewan tersebut karena faktor usia, jadi sangat mudah terserang penyakit. Dan biasanya untuk singa tua memang sering terserang diare sehingga mempengaruhi berat badannya," lanjutnya.
Ia pun mempersilahkan bagi masyarakat yang ingin mengetahui langsung kondisi satwa di Sinka Zoo sehingga bisa mendapat informasi yang pasti tanpa terpengaruh informasi yang belum pasti kebenarannya.
"Bagi masyarakat yang tidak percaya bisa langsung ke Singka Zoo untuk mendapat informasi pasti dari dokter, keeper yang bertugas di sana. Sehingga tidak menyebarkan dan terpengaruh berita yang tidak benar," katanya.
Elka juga mengingatkan kepada pengunjung untuk membayar tiket masuk ke Sinka Zoo jika ingin menyaksikan lebih dekat hewan yang berada di sana.
"Silahkan datang tapi jangan lupa bayar tiket masuknya, biaya tiket tersebut digunakan untuk melestarikan hewan yang ada di Sinka Zoo. Dimana sejauh ini Singka Zoo telah berhasil mengembangkan biakan beberapa jenis satwa diantaranya Golden Tiger dan binturung," tuturnya.
Untuk king kobra yang berhadapan dengan harimau di Sinka Zoo masih di postingan yang sama, lagi-lagi dibantah oleh Elka. Karena saat Tribun ke lokasi King Kobra tersebut sudah di evakuasi ke kandang yang telah disediakan.
"Kebetulan Sinka Zoo inikan dibuat seperti dialamnya hewan-hewan tersebut. Nah ular kobra tersebut memang penghuni asli alam di singka Zoo, dan itu sudah kami tangkap dan di kandangkan juga," tuturnya.
Kepala Seksi Balai Konservasi Wilayah III Singkawang, Dani Arief Wahyudi mengaku untuk tingkat kelayakan kebun binatang bukanlah hak pihaknya. Namun secara visual ia menilai Sinka Zoo sudah cukup baik dalam pemeliharaannya.
"Kalau untuk kelayakan kebun binatang merupakan kewenangan balai di provinsi. Kami disini sifatnya hanya membantu termasuk di Sinka Zoo ini, namun secara visual Sinka Zoo sudah cukup baik," katanya.
Bahkan ia menilai peletakan hewan juga lebih baik dari kebun binatang lain, termasuk Jatim Park. "Di Jatim Park hewan di dalam kandang-kandang, sedangkan disini dibuat seperti di alamnya," tutupnya.