Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kendarai Mobil Dinas Bung Karno, Aher Pun Langsung Jatuh Cinta Mobil Klasik

Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan alias Aher, mendapat kesempatan langka mengendarai mobil klasik yang pernah digunakan Presiden Soekarno

Editor: Sugiyarto
zoom-in Kendarai Mobil Dinas Bung Karno, Aher Pun Langsung Jatuh Cinta Mobil Klasik
Tribunjabar/Theofilus Richard
Mobil Cadillac Limo Presidential tahun 1964, yang dulu menjadi kendaraan dinas Presiden Soekarno, Jumat (24/11/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Theofilus Richard

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan alias Aher, mendapat kesempatan langka mengendarai mobil klasik yang pernah digunakan sebagai kendaraan dinas Presiden Soekarno, Jumat (24/11/2017).

Mobil tersebut merupakan koleksi dari seorang anggota Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia.

"Saya menggunakan dan menyopiri, ternyata nyaman luar biasa, saya kagum karena ada mobil tahun 1960-an yang modern, sudah ber-AC, matic, dan empuk pula," ujarnya ketika ditemui di Gedung Sate, Jumat (24/11/2017).

Ia mendapat kesempatan mengendarai mobil Cadilac Limo Presidential tahun 1964 tersebut dari Gedung Pakuan ke Gedung Sate.

Setibanya di Gedung Sate, Ahmad Heryawan langsung memarkirkan mobil klasik tersebut di Halaman Gedung Sate.

Di Halaman Gedung Sate sudah terparkir jejeran mobil klasik.

Berita Rekomendasi

Di Gedung Sate memang akan diselenggarakan Munas dan HUT ke-38 PPMKI.

Pada Sabtu (25/11/2017), akan ada pameran mobil klasik yang terbuka untuk umum di Gedung Sate.

Kemudian Aher pun langsung berkeliling melihat-lihat mobil klasik tersebut.

Ia mengatakan kagum dan naksir mobil klasik tersebut.

" Saya kagum, saya beri apresiasi, mobilnya awet, dirancang puluhan tahun kokoh dan nyaman. Kalau ditanya, apakah ingin memiliki? Ya ingin," kata Aher sambil tertawa.

Ia juga mengatakan keberadaan mobil klasik yang masih terawat secara baik, semua orang bisa membuat karya sejarah.

Karya sejarah adalah karya yang memiliki usia jauh lebih tua dibandingkan pembuatnya dan terus dikenang.

"Ini menjadi pelajaran bagi kita untuk dikenang, siapa kita dengan karya kita, yang berkualifikasi sejarah, dan melampaui generasi kita. Karya tersebut juga bermanfaat bagi generasi muda ke depan," ujarnya.

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas