Cabut Kabel Charger Saat Banjir, Mahasiswi Ini Tewas Tersengat Listrik
Mahasiswi kelahiran Kediri 1998 itu diduga tersengat aliran listrik saat hendak mencabut charger laptop yang terletak di atas kasur.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Hujan deras mengguyur Surabaya dan sekitarnya, Jumat (24/11/2017), tidak saja mengakibatkan banjir, tetapi juga memakan korban jiwa.
Seorang mahasiswi Universitas Islam Negeri Surabaya (UINSA) meninggal dunia akibat tersengat aliran listrik di kamar kosnya Jalan Wonocolo Surabaya, Gang III RT 3/RW 4.
Baca: Reaksi Orang Malaysia Nonton Film Pengabdi Setan: Jatuh Pingsan hingga Terkentut-kentut
Mahasiswi tersebut bernama Zakiyatus Shawa (20), yang masih duduk di semester 1 Fakuktas Syariah.
Mahasiswi kelahiran Kediri 1998 itu diduga tersengat aliran listrik saat hendak mencabut charger laptop yang terletak di atas kasur.
Karena kondisi kamarnya tergenang air dan posisi kaki menempel di lantai, korban langsung tersengat listrik.
"Saya kurang tahu kejadian pastinya. Tapi dari cerita teman kos di sekitarnnya, dia tersengat listrik saat mencabut charger laptop," ujar M Ali, warga Wonocolo.
Jenazah mahasiswi asal Wates Kediri itu selanjutnya dievakuasi ke Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari.
Kronologi kejadian
Kejadian yang berlangsung sekitar pukul 13.00 WIB itu berawal dari hujan deras yang berlangsung mulai sekitar pukul 11.00 WIB.
Sekitar tiga jam hujan mengguyur Wonocolo dan sekitarnya, permukaan air mulai naik dan membasahi lantai kamar korban.
"Tinggi air di kamar sudah mencapai mata kaki orang dewasa. Tapi kalau di luar selutut orang dewasa (sekitar 30-40 cm)," tutur M Ali, warga Wonocolo.
Melihat kondisi yang demikian, teman-teman kos korban yang tengah mencolokkan aliran listrik mencabut.
Korban yang saat itu ada di kamar turut mencabut kabel charger laptop yang menempel di stop kontak.
Begitu tangan kananya memegang kabel dan akan mencabut, korban seperti orang tengah kaget dan pelan-pelan tubuhnya terjatuh dengan posisi masih memegang kabel.
Melihat korban terjatuh, salah seorang teman korban berusaha menolongnya sehingga turut kesetrum, tapi bisa melepaskan diri.
Melihat dua orang tersengat listrik, salah seorang teman kos korban masuk ke kamar dan membantu menarik kabel sehingga lepas dari genggaman korban.
Kondisi korban saat itu sudah tidak sadarkan diri.
"Mau mengangkat korban tidak kuat, akhirnya saya mencari bantuan tetangga dan korban dibawa ke Mushallah Raudhatul Jannah yang ada di sebelah rumah," tutur Wildah, teman korban yang juga satu kos kepada polisi yang datang.
Menurut Wildah, sewaktu korban berada di mushalla, teman-temannya dan warga sekitar memberi pertolongan dengan cara diberi aroma dan diolesi minyak kayu putih.
Melihat kondisi korban yang diam saja, akhirnya warga sekitar membawa korban ke RSI Jemursari dengan mobil pribadi.
Menurut keterangan dokter jaga di IRD RSI Jemursari, kondisi korban tidak sadar, bibirnya membiru, pupil mata melebar sempurna, diraba pada leher tidak ada denyut nadi.
Ketika dilakukan rekam jantung tidak ada kontraksi.
Korban juga mengalami luka melepuh pada telapak tangan kanan.
"Dari kondisi yang ada, korban diperkirakan saat tiba di RSI sudah dalam kondisi meninggal dunia," ujar Kapolsek Wonocolo Kompol Budi Nurtjahjo.
Menurut kapolsek, pihak keluarga minta tidak dilakukan outopsi dengan alasan sudah jelas kejadiannya.
"Jenazahnya langsung dibawa pulang oleh keluarganya ke Kediri," jelasnya.
Sebelum korban meninggal dunia, tetangganya, Ida Ayu Kusumawati bercerita, saat hujan deras hingga mengakibatkan banjir, korban sempat memungut sendalnya yang terbawa air.
Setelah sandalnya diambil, sekitar pukul 12.30 WIB korban bergegas ke kamar untuk menyelamatkan laptopnya yang ada di atas kasur.
"Saat mencabut kabel laptop, posisi tangannya masih basah akhirnya tersengat listrik," ujar Ida Ayu.