Beratnya Calon Independen Pilgub Jabar, Biaya Materai Saja Butuh Rp 14,4 Miliar
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur jalur perseorangan atau independen pada Pilgub Jabar 2018 akan menghadapi tantangan berat.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Syarif Abdussalam
TRIBUNNEWS. BANDUNG - Pengamat Politik dari Universitas Padjadjaran (Unpad), Dr Muradi, mengatakan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur jalur perseorangan atau independen pada Pilgub Jabar 2018 akan menghadapi tantangan berat, mulai dari kendala di bidang finansial sampai roda politik.
Menurut Muradi, untuk membuat surat dukungan dari 2.132.470 warga sebagai batas minimal dukungan, atau setidaknya ditambah surat cadangan sampai 2,4 juta lembar, dibutuhkan dana sampai Rp 14,4 miliar untuk membeli materai.
"Belum lagi dana kampanye dan sosialisasi, ada juga dana untuk memberikan honor ribuan simpatisan atau timnya. Di awal pun memang sudah berat secara finansial, untuk materai ataupun kertasnya juga," kata Muradi saat dihubungi, Sabtu (25/11/2017).
Muradi mengatakan popularitas pasangan calon yang tinggi pun, tidak dapat membantu begitu saja biaya untuk menjalani kontestasi politik.
Baca: Minggu Pagi Tinggi Erupsi Mencapai 4.000 Meter dari Puncak Mengarah ke Lombok
Contohnya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Pilgub DKI Jakarta pun mengurungkan niatnya masuk jalur independen dan memilih didukung partai politik.
"Orang sepopuler Ridwan Kamil pun belum tentu kuat didukung jika lewat jalur independen. Apalagi, maaf, yang tidak memiliki popularitas lebih. Ini akan sangat berat bagi pasangan independen untuk bertarung di Pilgub kali ini. Karena syaratnya memang berat," katanya.
Sekurang ada empat pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang rencananya akan mendaftarkan diri ke KPU Jabar melalui jalur independen.
Setiap pasangan ini wajib menyerahkan minimal 2.132.470 dukungan berupa salinan e-KTP atau surat keterangan kecamatan.
Komisioner KPU Jawa Barat, Endun Abdul Haq, mengatakan empat pasangan tersebut adalah Asep Syaripudin dan Dadang Suherman, Eggi Sudjana dan Ardi Subarkah, Jajang Suherman dan Mohammad Teguh Harditya, serta Daday Hudaya dan Ridwan Rahardja.
Tim pemenangan empat pasangan ini, katanya, sudah menerima berkas dan password Sistem Informasi Pencalonan dari KPU Jabar.
Karenanya, tim dari empat pasangan ini tinggal menyerahkan berkas dukungan pada 22 sampai 26 November 2018.
Baca: PVMBG Pertimbangkan Kenaikan Status Gunung Agung Menjadi Awas
"Mungkin seharusnya jumlah dukungan bisa sampai 120 kontainer kecil atau tiga mobil boks lah. Bakal calon harus mengisi Sistem Informasi Pencalonan dan menyerahkan berkasnya," kata Endun di Kantor KPU Jabar, Jumat (24/11/2017).
300 anggota KPU dari 27 kabupaten dan kota se-Jawa Barat, sudah siap untuk melakukan verifikasi berkas dukungan.
Mereka akan bertugas sampai masa penyerahan berkas dan juga penghitungan berkasnya selesai.
"Kami siapkan 14 komputer di Kantor KPU Jabar supaya tim pasangan bakal calon bisa memasukkan datanya ke Sistem Informasi Pencalonan. Rencananya pada 25 dan 26 November 2018 akan datang calon lainnya memberikan berkas dan syarat lain pendaftaran," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, KPU meminta surat penugasan dari LO, kemudian berkas dokumen B1KWK kolektif atau perorangan dan berkas B2KWK atau rekap dukungan pemenuhan syarat dukungan 2,1 juta dukungan KTP.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.