Lewati Perjuangan Berat, Mantan Germo dan Pengantar PSK di Dolly Ini Sukses Berbisnis
Di kawasan eks Lokalisasi Dolly, terhitung ada 15 kelompuk UKM. Selain KUB Mampu Jaya, ada juga rumah kreatif pembuatan batik
Editor: Sugiyarto
Beberapa mantan PSK yang sempat ikut gabung, memilih mundur untuk kembali pulang ke kampung halaman.
“Apalagi mbak-mbaknya (eks PSK) yang dulu mudah dapat uang, kemudian harus berjuang dengan pendapatan yang sangat minim. Kami sangat maklum dengan itu,” sambung Atik.
Tahun pertama, perjuangan itu benar-benar dirasa sangat berat.
Apalagi ketika itu hanya menggarap orderan upper atau atas sandal dan sepatu dari sebuah pabrik.
Masyarakat juga masih memandang sebelah mata produk dari eks lokalisasi tersebut. Tapi mereka terus berjuang, dan tanda-tanda kebangkitan mulai terlihat di tahun kedua.
Ketika itu, sepatu merek PJ Collection (PJ berasal dari singkatan Putat Jaya) dipakai oleh Tri Rismaharini saat dilantik menjadi Wali Kota Surabaya periode kedua.
Dari sana, kepercayaan mulai tumbuh. Instansi-instansi pemerintahan di Pemkot Surabaya mulai memasan produk dari Dolly.
“Satpol PP, Dishub dan beberapa dinas masih langganan sampai sekarang untuk pengadaan sepatu para pegawai. Kami sangat terbantu dengan itu,” akunya.
Dari sana, KUB Mampu Jaya mulai berkembang dengan memproduksi sandal kulit, sandal jepit, dan belajar membuat sandal hotel.
Untuk sandal hotel, dilakukan secara otodidak dengan cara membongkar beberapa sandal hotel untuk dipelajari dan berhasil.
Tahun 2016 awal, kelompok UKM eks lokalisasi ini mendapat order pertama dari Hotel Bekizaar Surabaya. Sementara sandal jepit, dipasarkan di sejumlah pondok pesantren.
Pemasaran itu terus berkembang, sampai bulan Agustus 2016, sudah ada enam hotel di Surabaya yang menggunakan sandal produksi KUB Mampu Jaya. Terbaru, mereka dapat pesanan dari hotel di Sorong, Papua. (fla/ufi)