Banjir Dahsyat di Kampung SBY, Doa Ibu Ani Yudhoyono Bikin Warganet Terharu
Sembilan korban yang meninggal karena longsor hingga kini belum bisa dievakuasi karena kondisinya masih belum memungkinkan.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SURYA - Bencana longsor dan banjir yang melanda Kabupaten Pacitan menyebabkan sebanyak 11 orang meninggal.
Korban tewas terdiri dari sembilan orang yang dikabarkan meninggal akibat tertimbun tanah longsor di Kabupaten Pacitan, serta dua orang akibat hanyut terbawa banjir.
Sembilan korban yang meninggal karena longsor hingga kini belum bisa dievakuasi karena kondisinya masih belum memungkinkan.
Baca: Guru Honorer Cantik Ini Nyambi Jadi Biduan Kampung
Intensitas hujan yang masih tinggi, juga sulitnya akses menuju lokasi jadi kendala evakuasi.
Bencana yang melanda Pacitan ini menjadi perhatian warganet.
Banyak dicuitkan di twitter, tanda pagar #PrayForPacitan menjadi salah satu topik populer yang masuk dalam jajaran Indonesia trends.
Ramainya kicauan netter di twitter mengenai banjir di Pacitan rupanya tak diikuti oleh Presiden ke-6 Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono.
Pria kelahiran Tremas, Arjosari, Pacitan, ini belum mengunggah apapun yang berkaitan dengan banjir yang melanda kampung halamannya itu di akun twitternya, @SBYudhoyono.
Berbeda dengan SBY, sang istri Kristiani Herawati atau yang lebih akrab dikenal dengan Ani Yudhoyono rupanya telah membagikan sebuah unggahan terkait bencana tersebut.
Melalui akun instagramnya, @aniyudhoyono, ia mengunggah sebuah foto dirinya bersama SBY tengah berdoa.
Keduanya mengenakan pakaian batik berwarna hijau yang serasi sambil menengadahkan tangan dan menunduk sambil memejamkan mata.
Dalam caption foto, ibu Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono ini menyampaikan doanya untuk para korban bencana alam yang tengah terjadi.
“Ya Allah, aku berdo’a kepadaMu, selamatkanlah saudara-saudaraku yang saat ini sedang mengalami musibah banjir, longsor, angin ribut dan letusan gunung berapi. Semoga cobaan itu dapat dilalui mereka dengan tabah dan sabar. Ya Allah beri mereka kekuatan untuk menghadapinya.”
Ani juga memberikan tanda pagar untuk daerah-daerah yang tengah dilanda bencana yaitu Pacitan, Gunung Agung, Bantul, Ponorogo, dan Jogja.
Ia menuliskan, "#prayforpacitan #prayforgunungagung #prayforbantul #prayforponorogo #prayforjogja #prayforindonesia"
Seorang netizen yang mengaku sebagai warga asli Pacitan bahkan sampai menitikkan air mata membaca caption tersebut.
Pemilik akun @ryurianz itu juga menyampaikan kondisi terkini di Pacitan akibat dilanda banjir.
"Aminnn Yaa Rabb', trmksh bnyk Ibu, sy mnitikkan air mata mmbacanya. Sy warga asli Pacitan, Alhmdulillah air Sudah mulai surut, hnya saja mknan msih blm bs smpai k pngungsian krn akses susah, msih tergenang air sedada. Mohon doanya selalu."
Netizen lain yang juga memberi informasi terbaru mengenai banjir di Pacitan adalah pemilik akun @husna_collection19.
Ia menyampaikan bahwa masih banyak korban yang terjebak di rumah, juga anak-anak yang sakit dan kelaparan akibat banjir.
"Trimksih bu do'anya.. smoga di Pacitan airnya sgera surut.. Krn sodara kmi msih bnyak yg trjebak dirumah".. Anak anak sakit dan klparan..," ungkapnya.
Selain warga Pacitan, seorang netizen yang berada di Jogja juga meninggalkan komentar untuk berterima kasih atas doa Ani.
"Aamiin, Terimakasih ibu @aniyudhoyono atas doanya untuk kami semua yg ada di Jogja, smg doa yg baik berbalik kpd ibu dan family," tulis pemilik akun @ayuadt.
Ada pula akun @jp_yudhi meninggalkan komentar yang berisi usulan berikut kepada Ani Yudhoyono untuk membantu korban bencana.
"Amin ya Robbal alamin. selain doa, bantuan dana jg diperlukan oleh para korban bencana.. Bu.."
Sementara itu, kondisi di Pacitan saat ini masih berbahaya.
Sekretaris Badan Penanggulangan Becana Daerah (BPBD) Jatim Ratna Budiono menerangkan tempat evakuasi yang kini mulai membahayakan karena dekat dengan tanggul, di Tanjungsari.
"Kami khawatir tanggul jebol karena kurang beberapa senti lagi. Jadi kita berencana pindahkan warga ke tempat yang lebih aman," terangnya saat dikonfirmasi Surya.co.id melalui sambungan telepon, Selasa (28/11/2017).
Ratna Budiono mengaku ada dua desa yang rencananya menjadi lokasi evakuasi. Di antaranya Desa Bangunsari dan Desa Craken.
"Kami akan mencari dua sampai tiga dusun untuk lokasi evakuasi. Sementara ini rencananya Desa Bangunsari dan Desa Craken, karena dua desa ini jauh dari sungai."
Ratna Budiono mengimbau kepada warga yang dekat dengan lokasi bencana untuk tetap waspada.
Jika kondisi tidak memungkinkan untuk bertahan, warga diharap segera mengungsi tanpa harus menunggu petugas datang. (Any Riaya Nikita)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.