Khawatir Dibegal Orang Partai di Pusat, Petahan Wali Kota Makassar Maju Lewat Jalur Perseorangan
Pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota, Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto dan Indira Muyasari (DIAmi) memutuskan melalui jalur independen
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota, Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto dan Indira Muyasari (DIAmi) memutuskan untuk mendaftar Pilwali Makassar melalui jalur perseorangan.
Keduanya secara resmi menyerahkan syarat dukungan bakal calon perseorangan, ke KPU Kota Makassar, di Maxone Hotel, Rabu (29/11/2017).
Keputusan Danny maju melalui jalur perseorangan tentunya menimbulkan banyak pertanyaan, apalagi statusnya sebagai petahana dan mendapat dukungan setidaknya dari tujuh partai politik.
Menanggapi hal tersebut, Danny mengatakan keputusannya maju independen tak lepas dari adanya "begal" partai politik yang diketahui berupaya mencegat sang incumbent untuk kembali bertarung di Pilwali Kota Makassar 2018.
"Isunya adalah rawan begal partai politik. Saya kira ada info yang A1, bahwa setelah pendaftaran perseorangan ditutup baru kita dibegal, begitu skenarionya."
"Sehingga alasan itulah teman partai memahami kenapa saya independen," kata Danny usai mengikuti acara penyerahan syarat dukungan.
Menurutnya, independen bukanlah pilihan utamanya, ia tetap ingin maju melalui jalur partai politik, namun keadaan yang memaksanya.
"Walapun kami independen, itu bukan pilihan saya sebenarnya, tetapi karena ini menyangkut suara dan aspirasi rakyat, maka saya harus mengamankan itu, dan Alhamdulillah meski independen tetap didukung partai," ucap Danny.
Menurut Danny, semua Parpol pendukungnya baik di tingkat DPC maupun DPD atau DPW sangat mendukung Danny untuk maju melalui jalur parpol, namun ada orang yang tak menginginkannya, dan hal itu yang tak bisa dihindari oleh parpol pendukung Danny.
"Semua Ketua Parpol Sulsel dan Makassar mendukung saya perseorangan Ini kan aneh, mengapa mereka memahami saya pakai itu, karena ada orang yang tak mau saya maju, tapi itu di luar kuasa mereka, sehingga mereka mendukung," tutur Danny.
"Semua orang tahu kalau saya akan dijegal saat masuk panggung, bukan di pertandingan, mestinya kita bertanding sehat. Itu riil dan datanya A1. Informasi itu dari orang-orang yang sayang kami, termasuk ketua partai," pungkas Danny. (*)