Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mengapa 46 Ribuan Warga di Kawasan Rawan Bahaya Belum Mengungsi?

Meski Gunung Agung sudah mengalami erupsi terus menerus dan berstatus Awas (Level IV), masih ada puluhan ribu warga yang belum mengungsi.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Mengapa 46 Ribuan Warga di Kawasan Rawan Bahaya Belum Mengungsi?
Tribun Bali/I Wayan Erwin Widyaswara/Prima/Dwi S
Sejumlah balita tampak bermain bersama di atas kasur di Posko Pengungsian GOR Swecapura, Klungkung, Rabu (29/11/2017). Mereka harus kembali ke pengungsian setelah Gunung Agung mengalami erupsi. 

TRIBUNNEWS.COM, AMLAPURA - Meski Gunung Agung sudah mengalami erupsi terus menerus dan berstatus Awas (Level IV), masih ada puluhan ribu warga dari kawasan rawan bahaya (KRB) yang belum mengungsi.

Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) pun mengimbau warga segera mengungsi mengingat dampak berbahaya erupsi.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, menyatakan warga di 22 desa yang berada di Kawasan Rawan Bahaya (KRB) harus keluar dari radius berbahaya sejauh 8 hingga 10 kilometer dari kawah gunung.

Jumlah warga di 22 desa tersebut tercatat 90.000 sampai 100.000 jiwa.

Namun berdasarkan data sementara yang dihimpun Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BPBD Provinsi Bali, jumlah pengungsi hingga Kamis (29/11/2017) pukul 18.00 Wita baru mencapai 43.358 jiwa yang tersebar di 229 titik pengungsian.

Baca: PVMBG: Sinar Api di Puncak Gunung Agung Pertanda Lava Sudah di Permukaan

"Mereka harus mengungsi karena mereka tinggal kawasan rawan bencana yang ancamannya adalah bahaya dari landaan awan panas, aliran lava, guguran batu, lontaran batu pijar, dan hujan abu lebat. Sangat berbahaya dan mematikan," ujar Sutopo melalui keterangan tertulisnya, Rabu (29/11/2017).

Berita Rekomendasi

Seluruh pengungsi tersebar di 299 titik pengungsian, yakni di Kabupaten Buleleng (5.992 jiwa), Klungkung (7.790 jiwa), Karangasem (22.738 jiwa), Bangli (864 jiwa), Tabanan ( 657 jiwa), Kota Denpasar (1.488 jiwa), Gianyar (2.968 jiwa), Badung (549 jiwa), dan Jembrana (312 jiwa).

"Masyarakat dihimbau untuk mengungsi dengan tertib dan tenang. Pemerintah pasti akan memberikan bantuan di pengungsian sesuai dengan ketentuan yang ada," kata Sutopo.

Masih adanya sebagian masyarakat yang belum mau mengungsi disebabkan beberapa alasan.

Antara lain masih terbatasnya pemahaman masyarakat akan ancaman erupsi.

Ada juga alasan menjaga ternak, lahan pertanian, dan rumahnya.

Warga yang tinggal di zona bencana juga merasa aman sehingga tidak perlu melakukan pengungsian.

Sebagian masyarakat menganggap bahwa erupsi Gunung Agung adalah peristiwa spiritual sehingga mereka memasrahkan diri sepenuhnya pada kekuasaan Tuhan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas