Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Asap di Puncak Gunung Agung Semalam Nyaris Tak Teramati

Asap di puncak Gunung Agung, Sabtu (2/12/2017) sekitar pukul 22.30 Wita teramati sangat tipis.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Asap di Puncak Gunung Agung Semalam Nyaris Tak Teramati
Tribun Bali/I Nyoman Mahayasa
Gunung Agung, Kamis (30/11/2017) dini hari pukul 09.30 WITA dari Bukit Abang, Karangasem, Bali. TRIBUN BALI/I NYOMAN MAHAYASA 

TRIBUNNEWS.COM, AMLAPURA - Asap di puncak Gunung Agung, Sabtu (2/12/2017) sekitar pukul 22.30 Wita teramati sangat tipis.

Tim PVMBG di Pos Pantau Rendang bahkan mengamati asap nyaris tak teramati sejak pukul 19.00 Wita.

Kasubid Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur, Devy Kamil Syahbana mengatakan, kegempaan saat ini relatif tenang.

Gas SO2 yang terukur kemarin siang turun drastis konsentrasinya dibandingkan fase erupsi eksplosif pada 26 hingga 27 November 2017.

"Saat ini nilainya lebih rendah 20 kalinya," ucap Devy.

Baca: Prihatin Letusan Gunung Agung, Kaisar Jepang Akihito Batalkan Perayaan Ulang Tahun di Bali

Ia mengungkapkan, kondisi tersebut dapat merefleksikan setidaknya dua kemungkinan.

Kemungkinan pertama, magma yang naik ke permukaan lajunya melemah karena kehilangan energi akibat gas magmatik telah semakin berkurang pasca erupsi beberapa waktu lalu dan pada akhirnya habis, menuju keseimbangannya (equilibrium).

BERITA REKOMENDASI

Dan kemungkinan kedua, terjadi penyumbatan pada pipa magma, sehingga fluida magma yang bergerak ke permukaan terhalang oleh lava di permukaan yang mendingin dan telah mengeras.

Devy memprediksikan, apabila kemungkinan pertama yang terjadi maka potensi terjadinya erupsi akan berkurang karena magma kehilangan mobilitasnya.

Baca: Hadiri Reuni Alumni 212, Amien Rais: Pak Jokowi Negara Jangan Dijual ke Aseng atau Asing

Bahkan, erupsi-erupsi selanjutnya bisa jadi tidak teramati lagi dalam waktu dekat sampai magma baru suatu saat nanti lahir lagi.

Namun, apabila kemungkinan kedua yang terjadi maka potensi terjadinya erupsi akan meningkat karena akumulasi tekanan magma bertambah.


Pada waktu tertentu, ketika lava yang menutupi keluarnya magma tadi kekuatannya lebih rendah dari tekanan yang diakumulasi di bawahnya, maka erupsi dapat terjadi.

Devy menambahkan, dari kemungkinan kedua tadi diprediksikan terjadinya dua fenomena berdasarkan masa tenang.

Gunung Agung terpantau masih mengeluarkan material dari dalam kawahnya dilihat dari Bukti Abang, Karangasem, Bali, Kamis (30/11/2017) pukul 03.00 WITA. Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) aktivitas vulkanik Gunung Agung hingga hari ini belum menunjukan penurunan. TRIBUN BALI/I NYOMAN MAHAYASA
Gunung Agung terpantau masih mengeluarkan material dari dalam kawahnya dilihat dari Bukti Abang, Karangasem, Bali, Kamis (30/11/2017) pukul 03.00 WITA. Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) aktivitas vulkanik Gunung Agung hingga hari ini belum menunjukan penurunan. TRIBUN BALI/I NYOMAN MAHAYASA (TRIBUN BALI/I NYOMAN MAHAYASA)
Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas