Banjir di Jalan Katamso Kota Medan Tewaskan Seorang Balita
Banjir yang melanda Jalan Katamso, Gang Merdeka, Kota Medan, Sumatera Utara menewaskan satu balita yang tenggelam, Minggu (3/12/2017) pagi.
Penulis: Jefri Susetio
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Banjir yang melanda Jalan Katamso, Gang Merdeka, Kota Medan, Sumatera Utara menewaskan satu balita yang tenggelam, Minggu (3/12/2017) pagi.
Berdasarkan pengamatan Tribun Medan, ratusan rumah warga Jalan Katamso, Gang Merdeka terendam banjir disebabkan melubernya Sungai Deli.
Alhasil, Muhammad Noval Zaki (5) meninggal dunia tenggelam.
Muhammad Noval Zaki merupakan anak pasangan Irwanto (42) dan Hadizah (40).
Noval sapaan balita itu meninggal dunia karena tenggelam selama satu jam di permukiman padat penduduk itu.
Baca: Mengaku Suka Pakaian Dalam Wanita Ternyata Pria di Hotel Sembunyikan Perempuan di Bawah Kasur
Warga Jalan Katamso, Gang Merdeka Siti Mariam (29) mengatakan, ratusan warga membantu mencari balita yang tenggelam itu. Warga juga memanggil petugas kepolisian dan Tim SAR.
"Proses pencarian selama satu jam. Kejadian pukul 09.30 WIB dan baru ditemukan satu jam kemudian," ujarnya saat ditemui di lokasi banjir.
Perempuan berkulit sawo matang ini menambahkan, Muhammad Noval Zaki ditemukan di bawah pohon jambu.
Kala itu, seorang warga yang meraba-raba air terpijak tubuh balita itu.
Baca: Satiman Terkubur Diduga Hendak Mengambil Perhiasan di Dalam Rumah
Setelah itu, warga membawa Muhammad Noval Zaki ke klinik terdekat. Namun mulutnya sudah berbuih sehingga langsung dilarikan ke Rumah Sakit Teratai, Kampung Baru.
"Tim dokter menyatakan anak itu sudah tidak tertolong lagi. Sehingga jenazah dibawa ke rumah keluarga di Simpang Limun," katanya.
Ia menceritakan, kronologi tenggelamnya Muhammad Noval Zaki karena mengikuti Irwanton, ayahnya dari belakang. Kala itu, Irwanto tidak tahu anaknya ikut berjalan di kawasan banjir.
"Ayahnya mau ngantar sarapan untuk mamaknya (ibunda Muhammad Noval Zaki). Jadi si anak ini ditaruk di atas tangga kedai jualan. Tapi anak itu turun dan mengikuti ayahnya dari belakang jadi tenggelam," ujarnya.
Baca: Asap di Puncak Gunung Agung Semalam Nyaris Tak Teramati
Sebelum Muhammad Noval Zaki mengikuti ayahnya dari belakang, warga sudah melarang anak itu turun ke air karena arus lumayan deras. Tapi tidak digubris.
"Habis itu terseret air sekitar dua meter. Udah terminum air, balik si ayah cari anaknya udah enggak ada. Kami pakai kaki meraba karena posisi sudah tenggelam," ungkapnya. (Tio/tribun-medan.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.