kasihan, Risky Dikeroyok Hingga Darah Menggumpal di Saraf Otak
Muhammad Risky (18), asal Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur ini menjadi korban pengeroyokan di Jalan Pulau Batanta, Denpasar Barat
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Seorang pemuda dilarikan ke rumah sakit dengan kondisi babak belur, Minggu (3/12/2017).
Muhammad Risky (18), asal Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur ini menjadi korban pengeroyokan di Jalan Pulau Batanta, Denpasar Barat.
Tragisnya, ia dikeroyok oleh sekelompok pemuda yang berjumlah 15 orang.
Informasi yang dihimpun dari kerabat korban, Yus (30) mengatakan, peristiwa yang dialami sepupunya terjadi berawal dari Rizky bersama teman-temannya menggelar pesta miras.
Yus sendiri tidak tahu secara persis motif persoalan yang berujung adik sepupunya dikeroyok orang tak dikenal tersebut.
Namun berdasarkan informasi yang ia dapatkan dari teman-teman Rizky, kala itu Rizky bersama teman-temannya sedang minum.
Tiba-tiba saja, sekelompok pemuda yang berjumlah 15 orang mendatangi korban yang sedang dalam kondisi pengaruh alkohol alias mabuk.
Tanpa basa basi sekelompok orang yang tak dikenal tersebut langsung menghajar Rizky.
Sementara teman-temannya diketahui langsung kabur menyelamatkan diri.
"Saya kurang tahu persis kejadiannya. Karena sebelum kejadian dia (Rizky) pamit ke tempat adik. Tau-taunya malah dapat kabar dia di rumah sakit," ujar pria yang ditemui di ruang tunggu IGD RSUP Sanglah, Denpasar, Minggu (3/12/2017).
Dikatakan Yus, setelah dikeroyok, Rizky ditinggalkan tergeletak di pinggir jalan.
Hingga akhirnya sekitar pukul 05.00 wita dini hari tadi barulah Rizky ditemukan di pinggir jalan dan dievakuasi ke IGD RSUP Sanglah, Denpasar.
"Dini hari tadi baru ditemukan. Teman-temannya yang kabur semalam cariin dia dan ditemukan tergeletak dipinggir jalan, "katanya kepada Tribun Bali.
Akibat peristiwa tersebut, Rizky mengalami luka bonyok yang berpusat pada bagian wajah.
Kedua matanya terlihat lebam, selain itu Rizky juga mengalami gumpalan darah pada bagian saraf otak akibat terkena pukulan benda tumpul.
"Dari hasil rotgen dan ct scan ditemukan gumpalan darah di otak kepalanya. Apakah dipukul pakai kayu balok juga saya gak tahu. Yang jelas benda tumpul. Saya juga belum tahu apakah ini nanti dioperasi atau tidak. Saat ini masih tunggu dokter saraf yang menanganinya. Untuk biaya pengobatan harus bayar umum karena tidak ada kartu BPJS Kesehatan, "ujarnya.
Pantauan Tribun Bali, saat ini Rizky masih mendapat perawatan di ruang IGD RSUP Sanglah, Denpasar. (Hisyam Mudin)