Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Harlah ke 62 Ponpes Sumber Bunga Dibarengi Peringatan Maulid Dihiasi Ribuan Buah-buahan

Banyak cara dilakukan warga untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Yang unik, terjadi di Pondok Pesantren (Ponpes) Sumber Bunga, Seletreng

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Harlah ke 62 Ponpes Sumber Bunga Dibarengi Peringatan Maulid Dihiasi Ribuan Buah-buahan
ist
Harlah ke 62 Ponpes Sumber Bunga Dibarengi Peringatan Maulid Dihiasi Ribuan Buah-buahan 

TRIBUNNEWS.COM, SITUBONDO - Banyak cara dilakukan warga untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Yang unik, terjadi di Pondok Pesantren (Ponpes) Sumber Bunga, Seletreng, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.

Peringatan Maulid yang dibarengkan dengan Harlah ke 62 Ponpes ini ternyata dihiasi dengan ribuan buah-buahan.

Aneka buah-buahan tersebut digantung di bawah tenda acara dekat berkumpulnya jemaah yang akan ikut Maulid Nabi. Buah-buahan juga disusun berbentuk ancakan atau disusun untuk persembahan acara Agung.

Acara Maulid Nabi yang dihadiri puluhan ribu umat Islam, baik para Alumni Ponpes setempat dan wali santri serta simpatisan itu dihelat di halaman Ponpes Sumber Bunga, Sabtu, (02/12/2017) malam.

Buah tersebut sebagai simbol bentuk rasa syukur atas dilahirkannya manusia Agung, manusia pilihan dan kekasih Allah SWT yakni Nabi Muhammad SAW.

Pengasuh Pondok Pesantren Sumber Bunga, KH Zainuri bin KH Achmad Sufyan Miftahul Arifin menyampaikan, bahwa di daerah lain bukan hanya buah-buahan, tapi seperti aneka barang berharga lainnya, sesuai dengan kemampuan orang yang akan membawanya ke acara Maulid Nabi.

Berita Rekomendasi

"Ini sebagai bentuk rasa syukur," kata dia.

Kiai muda putra dari almarhum Hadratus Syekh KH Achmad Sufyan Miftahul Arifin ini mengisahkan, di berbagai daerah perayaan maulid Nabi Muhammad SAW dilaksanakan dengan bermacam-macam, sesuai dengan budaya dan tradisinya.

Mulai dari tradisi suguhan dari hasil panen dan waktu bermaulid yaitu Shalawat Arba' in yang dilakukan setiap 40 hari.

Hal itu demi kecintaannya kwpada Nabi Muhammad. Dan memang sepantasnya Maulid Nabi itu dirayakan bagi umat Islam.

Tujuan dari tradisi yang sudah biasa dilaksanakan ini adalah warisan dari para ulama, yakni berupa Ancakan.

Hal itu adalah bentuk penyambutan pada lahirnya Nabi Muhammad SAW. Setiap peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, tepatnya Rabiul Awal di Situbondo sudah menjadi tradisi membuat Ancakan atau bermacam-macam buah yang dihidangkan setelah didoakan diperuntukkan untuk para jemaah yang hadir. Saat itu, ribuan jemaah langsung berebut buah tersebut.

Para jemaah meyakini, bahwa buah yang sudah dibacakan doa dan shalawat itu akan membawa berkah dari kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas