Oknum Guru di Tulungagung Menakut-nakuti Pelajar Kelas 6 SD Pakai Arit
Ulah seorang guru berinisial EP tengah menjadi berbincangan di kalangan pengajar di Kabupaten Tulungagung.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - Ulah seorang guru berinisial EP tengah menjadi berbincangan di kalangan pengajar di Kabupaten Tulungagung.
Guru di salah satu SD Negeri di Desa Podorejo, Kecamatan Sumbergempol ini membawa sebilah arit ke SDN 2 Doroampel, kecamatan Sumbergempol.
Benda tajam itu dipakai untuk menakuti siswa kelas VI berinisial Zm (13).
Permasalahan ini bermula saat Zm mendorong teman perempuannya, Wd (13) yang tak lain adalah cucu EP.
“Tidak ada guru yang melihat kejadian itu. Karena saat itu para guru sedang ada latihan baris kreasi,” terang Kepala Sekolah SDN 2 Doroampel, Sudarwati, Senin (4/12/2017).
Lanjut Sudarwati, konflik antara Zm dan Wd terjadi hari Senin (21/11).
Jumat (24/11/2017) EP datang ke SDN 2 Doroampel, setelah sebelumnya memberi tahu lewat telepon. EP minta dipertemukan dengan Zm.
EP dan Zm dipertemukan di ruang kepala sekolah. Namun EP pamit keluar sebentar. Saat balik ke dalam ruangan, EP membawa sebilah arit.
Sudarwati pun terkejut dan khawatir dengan keselamatan Zm. Sudarwati dan guru kelas VI berusaha melindungi Zm. Namun saat itu EP beralasan hanya menakut-nakuti Zm.
“Saya sudah bilang, antara cucunya dia sama Zm sudah akur. Tidak perlu melakukan perbuatan yang berlebihan,” ucap Sudarwati.
Namun EP terus mengintimidasi Zm. Jika Zm kembali berbuat nakal kepada Wd, EP mengancam akan membacok dengan arit yang dibawanya.
Tidak berhenti di situ, EP juga meminta Zm membuat pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya.
EP menyodorkan surat pernyataan bermeterai yang harus ditandatangani Zm. Sudarwati yang membaca surat itu merasa keberatan.
Sebab poin-poin dalam surat tersebut sangat berat dan seperti untuk orang dewasa.