Sembilan Bulan Tak Berdagang Pedagang Kepung Balai Kota
Namun, sudah sembilan bulan berjalan, tidak ada tanda-tanda pembangunan sebagaimana yang pernah dijanjikan Pemko Medan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Sejak 23 Maret 2017 lalu, Pasar Kampung Lalang di Sunggal yang menampung 700-an pedagang digusur paksa Pemerintah Kota Medan dengan alasan akan direvitalisasi.
Namun, sudah sembilan bulan berjalan, tidak ada tanda-tanda pembangunan sebagaimana yang pernah dijanjikan Pemko Medan.
Karena kesal, puluhan pedagang di Kampung Lalang kemudian mendatangi Pemko Medan. Mereka menggelar aksi meminta Wali Kota Medan, T Dzulmi Eldin bertanggungjawab atas nasib pedagang.
"Mau makan apa kami pak? Sudah sembilan bulan kami tidak berjualan. Kalau ditanya, selalu saja janji-janji akan segera membangun pasar," kata Ketua Persatuan Pedagang Pasar Kampung Lalang, Erwina Pinem, Senin (4/12/2017).
Pinem mengatakan, ketika ditanya mengenai masalah pembangunan pasar, pihak PD Pasar Kota Medan kemudian datang mengecek dan mengorek-ngorek areal pasar, serta memasukkan besi. Setelah pedagang tenang, aktivitas pembangunan kembali tak berjalan.
"Kami macam dibohongi. Kalau mau direvitalisasi, ajaklah kami dialog. Ini enggak, didiamkan saja sampai sekarang," katanya.
Gara-gara penggusuran paksa ini, banyak pedagang depresi. Bahkan, ada salah seorang pedagang yang membuka lapak di areal Pasar Kampung Lalang nekat bunuh diri karena diduga omsetnya menurun.
"Kami disiram dengan water kanon. Kemudian kami dipaksa mundur dengan gas air mata. Ini kan jelas menyengsarakan rakyat," ungkap Pinem.
Dalam aksinya, pedagang teriak-teriak di depan gerbang Balaikota. Sayangnya, tak satupun dari pejabat Pemko yang menemui masa aksi.