Gunung Agung Masih Berpotensi Erupsi Meski Secara Visual Terlihat Kalem
Gunung Agung tertutup awan dari Pos Pantau Gunung Api Agung di Desa/Kecamatan Rendang, Karangasem, Senin (4/12/2017).
Editor: Dewi Agustina
Hal serupa juga terpantau dari data Geokimia.
Berdasarkan hasil pengukuran terbaru, kadar gas magmatik So2 (Sulfus Dioksida) di sekitar kawah Gunung Agung mencapai 1.300 ton.
Jumlah ini jauh berkali lipat dari pengukuran tanggal 2 Desember yang berjumlah 300 ton.
"Sebagai perbandingan, erupsi di Gunung Sinabung rata-rata kandungan So2 nya sebesar 300-600 ton. Gunung Agung sudah dua kali lipatnya," jelasnya.
Berdasarkan semua parameter tersebut, PVMBG menyimpulkan jika Gunung Agung masih kritis dan masih dalam fase erupsi.
Erupsi eksplosif masih berpotensi terjadi, karena parameter lain belum menunjukkan Gunung Agung mengalami penurunan aktivitas vulkanik.
Status Gunung Agung pun masih awas dengan rekomendasi pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya yaitu di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius 8 km dari kawah Gunung Agung.
Ditambah perluasan sektoral ke arah Utara-Timurlaut dan Tenggara-Selatan-Baratdaya sejauh 10 km dari kawah Gunung Agung.
Baca: Penangkapan Penghina Rizieq Shihab Disebut Sebagai Aksi Main Hakim Sendiri
"Dari semua parameter, aktivitas vulkanik Gunung Agung masih tinggi dan masih memungkinkan terjadinya erupsi lanjutan ke depannya. Namun tentu kita tidak bisa prediksi kapan dan sebesar apa letusan itu," ungkap Devy.
Sementara pada periode pengamatan Senin (4/12/2017) pukul 12.00 Wita hingga 18.00 Wita, mulai kembali terekam gempa harmonik dengan amplitudo cukup tinggi yakni sampai 22 mm.
Sementara, hari mulai petang juga diikuti dengan hembusan asap putih dari kawah gunung Agung yang lebih tebal dan pekat.
"Kita kembali rekam sekali gempa harmonik, ini mengindikasikan adanya fluida yang bergerak di pipa magma menuju permukaan," jelas Devy.
Angin Jauhi Bandara
Sekitar pukul 13.00 Wita saat hujan deras mengguyur kawasan Rendang, Gubernur Bali I Made Mangku Pastika tiba di Pos Pantau.