Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kata-kata Terakhir Sopir Go-Car Sebelum Dieksekusi Pembunuh Berdarah Dingin

Ketiga pelaku itu langsung menuju rumah tersangka lainnya, Rusdianto alias Kak Uuk (35), warga Desa Langkap, Kecamatan Burneh, Bangkalan.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kata-kata Terakhir Sopir Go-Car Sebelum Dieksekusi Pembunuh Berdarah Dingin
Surya/Ahmad Faisol
Eksekutor sekaligus otak pembunuhan dan pencurian dengan kekerasan, Zainal Arifin menunjukkan caranya menghabisi nyawa driver mobil taksi online, Ali Gufron dalam pra-rekonstruksi di Jalan Kampung Kalkal, Desa Pamolangan, Kecamatan Burneh, Selasa (5/12/2017) 

TRIBUNNEWS.COM, BANGKALAN - Pra-rekontruksi kasus pembunuhan dengan korban driver taksi online Go-Car, Ali Gufron (23), warga Gang Kemuning I/27, Kedinding Lor, Surabaya menguak fakta memilukan.

Itu nampak dalam reka ulang adegan pembunuhan Ali yang digelar di lokasi kejadian, jalan Kampung Kalkal, Desa Pamolangan, Kecamatan Burneh, Selasa (5/12/2017).

Ali ditebas di bagian tengkuk leher dengan sebilah pisau jenis 'bedas' sepanjang kurang lebih 75 sentimeter, Sabtu (25/11/2017) sekitar pukul 20.00.

Aksi sadis itu dilakukan tersangka Zainal Arifin (33), warga Desa Jukong, Kecamatan Labang, Bangkalan di belakang mobil Toyota Avanza milik korban. Usai Ali buang air kecil.

Baca: Guru Honorer Cantik Ini Nyambi Jadi Biduan Kampung

"Usai ditebas, saya mendengar sopir sempat bilang, 'tego sampean mas' (tega kamu mas)," ungkap tersangka lainnya, Dewi Agustina (23), warga Desa Pamolokan, Kecamatan/Kabupaten Sumenep.

Dewi merupakan istri siri Zainal Arifin. Ia tetap berada dalam mobil, di kursi tengah sisi kiri saat suaminya menghabisi Ali.

Berita Rekomendasi

Di sisi kanannya, duduk tersangka lain, Febry Ika Pratama (23), warga Dusun Mangun, Desa Maguan, Kecamatan Brebek, Kabupaten Nganjuk.

Ketika Ali buang air kecil di belakang mobil, tersangka Febry yang tubuhnya penuh tato itu melakukan hal serupa. Namun ia memilih kencing menghadap ke utara, di sisi kanan mobil.

"Saat kencing, saya mendengar suara 'jebuk-jebuk'. Ketika menoleh, sopir sudah ambruk. Tubuhnya tergeletak menghadap ke utara," ujarnya.

BACA: Ingat Martunis Bocah Korban Tsunami yang jadi Anak Angkat Ronaldo? Kini Pekerjaannya Tak Disangka

Febry pun lantas disuruh Zainal mengangkat tubuh korban. Tanpa pikir panjang, ia mengangkat bagian kepala. Namun hal itu urung dilakukan. Kendati bertato, ternyata ia takut melihat darah.

"Ngeri dan tubuh saya merinding Mas. Saya takut melihat darah. Tangan ini penuh darah dan saya bersihkan ke baju sopir. Lalu saya kembali masuk mobil," ungkapnya kepada Surya.

Melihat rekannya masuk mobil, Zainal seorang diri menggelundungkan tubuh Ali ke pinggir ladang kosong. Kesadisan Zainal berlanjut. Ia masih menebas leher bagian depan korban sebelum ia kabur mengemudikan mobil.

Halaman
123
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas