Pengungsi Mulai Terserang Penyakit Kulit
Setelah erupsi, sekitar Jungutan terjadi hujan debu vulkanik, hampir sebagian warga terkena abu
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Bali Saiful Rohim
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Sejumlah pengungsi di Karangasem mulai menderita penyakit kulit.
Satu diantaranya I Wayan Warni, pengungsi Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem.
Ditemui di Posko Pengungsian Desa Sibetan, Karangasem, Bali, Warni mengaku gatal sejak tiga hari yang lalu yang kemungkinan disebabkan erupsi gunung agung.
Setelah erupsi, sekitar Jungutan terjadi hujan debu vulkanik, hampir sebagian warga terkena abu.
"Mungkin abu vulkanik kemarin yang menyebabkan gatal, dan baru dirasakan sekarang,"jelasnya.
Warni sapaannya mengaku, penyakit kulit mulai merabah ke posko pengungsian, seperti pengungsin Desa Sibetan, Bebandem, Selat, dan Macang.
Baca: Rasa Gatal pada Miss V Rupanya Mengidikasikan Penyakit Ini
Ada pengungsi yang mengalami gatal, panu, dan bintik - bintik.
Hampir sebagian pengungsi telah memeriksakan diri ke posko.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Karangasem, I Gusti Bagus Putra Pertama pun membenarkan hal tersebut.
Jumlah pengungsi yang menderita penyakit kulit terus mengalami peningkatan tiap hari.
Hingga kemarin, hampir 5.150 orang pengungsi menderita penyakit kulit.
Perhari, pengungsi yang mengeluhkan penyakit kulit hampir 100 orang.
Baca: Jerrico Manfaatkan Momen Gunung Agung Menyelundupkan Sabu ke Bali
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.