Rutan Ini Diduga Sewakan 'Bilik Asmara', Yang Mau Ngamar Mesti Bayar Rp 1,5 Juta
Seorang suami atau istri yang mendapat ganjaran hukuman berbulan-bulan atau bertahun-tahun tentu saja akan bermasalah
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN- Seorang suami atau istri yang mendapat ganjaran hukuman berbulan-bulan atau bertahun-tahun tentu saja akan bermasalah dalam urusan biologis dengan pasangannya.
Lalu bagaimana menunaikan kewajiban pasangan suami-istri? Di Rumah Tahanan Tanjunggusta Medan, diduga ada oknum pegawai menyewakan ruangannya menjadi bilik asmara bertarif Rp 500 ribu hingga Rp 1,5 juta sekali pakai.
Hal ini diungkap DF, perempuan berusia 25 tahun. Ia membeberkan pihak rutan mempermudah untuk bercinta dengan suaminya yang terjerat satu kasus tindak pidana ringan, dan telah mendekam di dalam Rutan.
Baca: Kata-kata Terakhir Sopir Go-Car Sebelum Dieksekusi Pembunuh Berdarah Dingin
Baca: Pilot Lion Air Gunakan Sabu di Hotel, Diamankan Bersama Wanita Cantik Yang Sudah Bersuami
"Memang sudah dibongkar bilik asmaranya. Tapi kan rutan masih menyediakan ruangan bagi yang ingin bersetubuh dengan suami. Biayanya itu bisa sampai Rp 1 juta. Kalau saya, karena sudah kenal dan sering ke sana, paling cuma bayar Rp 500 ribu sampai Rp 700 ribu," kata DF kepada Harian Tribun Medan/Tribun-Medan.com, Selasa (6/12/2017).
Namun demikian, tidak sembarang pengunjung yang mengetahui dan mampu menyewa ruang pegawai untuk bercinta. Sebab, oknum pegawai rutan itu lebih selektif dan memprioritaskan yang mengenalnya.
"Kalaupun dikasih pakai ruangannya, itu mesti dikenalkan dulu sama pengunjung yang dekat dengan petugas. Enggak semuanya bisa memakai ruangan itu," ujar DF yang merahasiakan identitas oknum tersebut.
Seorang narapidana yang menjadi narasumber Tribun Medan membenarkan adanya sewa-menyewa ruang biologis di dalam rutan. Harganya, kata dia, berkisar Rp 500 ribu sampai dengan Rp 1,5 juta.
Napi yang sudah mendekam di dalam rutan lebih dari tiga tahun mengaku mengentahui tentang fasilitas bilik asmara atau kamar biologis di dalam rutan. Namun ia mengatakan, fasilitas tersebut sudah tidak difungsikan lagi.
"Bilik asmara itu sudah dibongkar sekitar lima sampai enam bulan yang lalu. Penyebabnya, beredar foto di media mengenai laki-laki perempuan sedang berhubungan badan di dalam bilik asmara itu," ujar napi yang meminta namanya dirahasiakan. Pembongkaran bilik asmara dilakukan pihak rutan.
Menurut dia, kamar penyaluran biologis tersebut sempat disewakan kepada para narapidana yang ingin memadu kasih bersama suami/istri di dalam tahanan. Bukan hanya kamar bercinta, saluran telekomunikasi pun disediakan pihak rutan. Napi atau tahanan diperbolehkan berkomunikasi dengan keluarga di rumah.
Ruang biologis atau bilik asmara yang digunakan narapidana di Rutan Klas IA Tanjunggusta, sejak sekitar lima atau enam bulan lalu telah dibongkar.
Penyebab pembongkaran bilik asmara karena pada saat itu beredar foto laki-laki dan perempuan sedang bersetubuh di media. Dampaknya, Rutan Tanjunggusta memutuskan untuk membongkar bilik asmara. Sejak pembongkaran dilakukan, beredar kabar rutan kini menyediakan ruang pegawai bagi pasangan suami istri yang ingin memadu kasih.
Kepala Rutan Klas IA Tanjunggusta, Maju Amintas Siburian membantah kabar tersebut. Sepengetahuan Maju, tidak pernah memergoki bawahannya yang menyewakan ruangan untuk dipakai bercinta oleh suami-istri dari kalangan narapidana atau tahanan.