Kecelakaan Itu Renggut Rencana Pernikahan Ajudan Bupati Pidie
Afdal Daud ST MKom, begitulah nama lengkap laki-laki berusia 30 tahun yang sehari-hari dikenal sebagai ajudan pribadi Bupati Pidie.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Nasir Nurdin
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH – Afdal Daud ST MKom, begitulah nama lengkap laki-laki berusia 30 tahun yang sehari-hari dikenal sebagai ajudan pribadi Bupati Pidie.
Afdal yang tercatat beralamat di Gampong Lampoh Krueng, Kecamatan Kota Sigli, Pidie adalah salah seorang korban meninggal pada kecelakaan tragis di Jalan Tol Cipali (Cipoko-Palimanan), Jawa Barat, Jumat (8/12/2017) sore.
Sahabat dekat Afdal, Zukhri Mauluddinsyah Adan yang dihubungi Serambinews.com mengisahkan sekilas tentang almarhum Afdal yang menurutnya adalah sosok anak muda potensial.
Afdal menyelesaikan S1 di Fakultas Teknik Universitas Jabal Ghafur (Unigha) Sigli dan sudah menyelasaikan program S2 di Fakultas Teknik Informasi USU Medan. Afdhal juga Ketua Satuan Mahasiswa Pemuda Pancasila dan Wakil Ketua KNPI Pidie.
Sampai saat ini Zukhri dan Afdal sama-sama masih tercatat sebagai tenaga profesional pendamping desa.
“Saya di Kecamatan Mutiara, sedangkan Afdal di Kecamatan Kota Sigli,” kata Zukhri, kader Partai Demokrat yang juga mantan anggota DPRK Pidie.
Menurut Zukhri, kenangan terakhirnya bersama Afdal ketika mengikuti pelatihan pemantapan tugas aparatur pendamping desa, 24-29 November 2017 di Hotel Permata Hati Banda Aceh.
Kepada Zukhri, Afdal pernah cerita tentang rencananya mengundurkan diri sebagai pendamping desa mengingat kesibukannya sebagai ajudan pribadi Bupati Pidie.
Zukhri juga menceritakan, Afdal adalah binaan langsung Abusyik dan selalu memberikan ide-ide cemerlang untuk Abusyik yang sedang memimpin Pidie.
“Di mana ada Abusyik di sana pasti ada Afdal,” ujar Zukhri.
Afdal juga sering bertindak sebagai imam shalat bagi Abusyik, setiap kali bertemu waktu shalat dalam perjalanan.
Kenangan lain yang dicatat Zukhri tentang Afdal adalah pengakuannya yang akan menikahi gadis pujaan hatinya dari Gampong Tijue, Pidie.
Dia berencana melangsungkan pernikahan pada bulan April 2018.
“Namun takdir bicara lain, sebelum rencana mulia itu terwujud, ajal sudah lebih dulu merenggut,” ujar Zukhri dengan nada lirih.
Cut Rita Zahara
Zukhri sempat pula menceritakan tentang sosok Cut Rita Zahara, korban meninggal lainnya dalam tragedi kecelakaan di tol Cipali.
Menurutnya, Cut Rita Zahara adalah aktivis HMI yang baru menyelesaikan S1 di Unigha.
“Cut Rita Zahara adik kandung sahabat saya, Teuku Irwani, dosen PTS Bina Bangsa Meulaboh. Dia juga mantan Ketua Kohati HMI Cabang Pidie periode 2013-2015.
Cut Rita yang masih single dan berusia 25 tahun warga Gampong Pineung, Kecamatan Peukan Baro, Pidie.
Sang aktivis tersebut dikenal sebagai gadis yang ramah, luwes, dan murah senyum.
Cut Rita dipercaya sebagai asisten pribadi istri Bupati Pidie yang ikut meninggal pada kecelakaan itu.
Korban lainnya yang satu rombongan dalam mobil istri Bupati Pidie adalah Kapten Nu (mantan kombatan GAM) yang merupakan sosok kepercayaan Abusyik. Kapten Nu tercatat sebagai warga Kecamatan Padang Tiji dan kondisinya dilaporkan kritis.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.