Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kadek Sudayasa Tidak Sengaja Ditembak Teman Berburu, Begini Kejadiannya

Peluru dari senapan angin yang ditembakkan oleh I Dewa Ketut Sukerta menembus leher bagian kanan korban

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Kadek Sudayasa Tidak Sengaja Ditembak Teman Berburu, Begini Kejadiannya
Istimewa
Pihak Polsek Kota Tabanan melakukan pra reskonstruksi di lokasi tertembaknya I Kadek Sudayasa (36) asal Banjar Batusangian, Desa Gubug, Tabanan pada Sabtu (9/10/2017). 

“Jenazah saat ini masih di RSUP Sanglah, menunggu hasil autopsi. Karena pihak kepolisian ingin kepastian penyebab kematian kakak saya,” kata saudara ipar korban, Pande Dedik, (10/12).

Ia menyebutkan kakaknya tersebut memiliki hobi berburu di semak-semak sejak remaja.

Korban berstatus nyentana ke Banjar Batusangian, Desa Gubug.

Disebutkan pula, korban memiliki grup berburu pada malam hari.

Anggotanya sekitar enam orang.

Pada saat kejadian tertembak, korban berburu dengan lima orang rekannya tersebut.

Baca: Perempuan Paruh Baya Tewas Tertabrak Kereta Api Hingga Terseret Sejauh 25 Meter

Berita Rekomendasi

Pande Dedik menerangkan, korban yang tertembak di dekat serta Banjar Dukuh, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan saat sedang berburu musang.

“Informasi dari petugas kepolisian, kakak saya tertinggal di belakang saat berburu musang, teman-temannya berlari ke arah selatan. Kebetulan saat itu sedang mencari rebung juga. Dilihatlah nyala lampu senter di antara pohon bambu dan dikira mata musang, hingga akhirnya ditembak,” jelasnya.

Ia menyebutkan, pihak keluarganya telah melakukan rembug dengan keluarga pelaku yang juga rekan berburu korban, I Dewa Ketut Sukerta (46) beralamat di Jalan  Merdeka VII, Blok G, Nomor 16, Perum Asri Persada, Banjar  Penyalin, Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan.

“Kami sudah sepakat berdamai dalam rembug secara kekeluargaan, yang terpenting sekarang jenazah kakak saya bisa segera di bawa pulang untuk dikuburkan,” katanya.

Selain itu, tampak beberapa kerabat korban tengah sibuk membuat sarana upakara untuk jenazah korban.

 Bahkan ada yang masih teringat dengan korban untuk memanjat mencarikan buah kelapa.

“Memang sejak muda hobi almarhum bermain di semak-semak, apakah itu berburu hingga memanjat pohon. Sehingga sering dimintai tolong oleh warga untuk membatu jika ada kegiatan upacara ritual,” ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas