Warga Kerap Mendengar Suara Tangisan di Bangunan Senilai Rp 25 Miliar Ini
Bangunan yang terpisah dan terisolir dari perumahan warga ini sudah 10 tahun tak pernah dioperasikan.
TRIBUNNEWS.COM, GAMBUT - Nuansa seram terasa di Pelabuhan Pelelangan Ikan (PPI) Aluh-aluh di desa Aluh-aluh Besar RT 10 RW 10 Kecamatan Aluh-aluh Kabupaten Banjar.
Bangunan yang terpisah dan terisolir dari perumahan warga ini sudah 10 tahun tak pernah dioperasikan.
Bahkan baru-baru ini warga digegerkan atas terjadinya perkelahian yang menyebabkan salah satu warga tewas.
"Iya beberapa bulan kemarin ada kejadian perkelahian antar warga saat pertandingan sepak bola, belum selesai acara, ricuh dan terjadi perkelahian sampai ada yang tewas," jelas Anang salah satu nelayan Aluh-aluh yang rumahnya berdekatan dengan PPI saat ditemui, Minggu (10/12/2017).
Akibat itu,warga tak pernah lagi mendatangi PPI karena dianggap PPI berpenghuni makhluk halus.
Baca: Lucu! Bukan Buku, Lihat Apa yang Dimasukkan Gadis Kecil ini ke Tas Sekolahnya
Saat malam tambah Anang terdengar suara aneh mulai dari suara menangis hingga suara asing. "Iya kami tidak berani lagi ke sana, warga juga tidak ada yang mau ke sana," ujarnya.
Tak hanya Anang, Imas salah satu warga yang bekerja menjadi pembersih udang di sekitar PPI mengatakan juga melarang setiap orang yang datang sendirian ke PPI.
"Kalau kami tahu ada orang mau ke PPI sendiri selalu kita minta temani orang-orang sini, karena kami sendiri tidak berani lagi ke sana," ujarnya.
Selain seram, bangunan PPI juga terisolir karena tak ada akses jalan menuju bangunan. Jika ingin ke bangunan itu warga harus melintasi tanah rawa yang becek.
Baca: Foto: Banjir Setinggi 1 Meter di Dukuh Atas
Bangunan ini dibangun sebanyak tiga gedung pada tahun 2006. Menghabiskan anggaran APBN Rp 25 Miliar. (Banjarmasin Post/Milna Sari)