Duh, Di Tempat Ini Warganya Paling Banyak Terkena Penyakit Kelamin
Kecamatan Semarang Barat merupakan wilayah yang memiliki satu lokalisasi terbesar di Kota Semarang.
Penulis: Muh Radlis
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kecamatan Semarang Barat merupakan wilayah yang memiliki satu lokalisasi terbesar di Kota Semarang.
Lokalisasi ini akrab disebut kawasan Sunan Kuning (SK) atau resminya disebut Resosialisasi Argorejo.
Melihat fenomena tersebut, Camat Semarang Barat, Sumarjo, mengatakan, masyarakat wilayahnya sangat berpotensi terserang penyakit kelamin.
Penyakit kelamin yang saat ini menyerang beberapa warga Semarang Barat yakni inveksi kelamin hingga sipilis.
Baca: Kumpul Kebo Selama 3 Bulan Bersama Istri Orang, Bagus Bonyok Dihakimi Warga di Terminal
"Enak e semenit rekosone selangit. Penyakit yang banyak menyerang warga Semarang Barat itu pastinya penyakit kelamin," kata Sumarjo dalam acara Klinik Hukum Kesehatan Masyarakat Perhimpunan Advokad Indonesia (Peradi) Kota Semarang, Selasa (12/12/2017) malam.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Semarang, Sarwoko, menuturkan, tugas menekan angka penularan penyakit kelamin di Kecamatan Semarang Barat dilaksanakan oleh Puskesmas Lebdosari.
"Di Semarang Barat ada lima puskesmas dan yang bertugas di kawasan SK itu Puskesmas Lebdosari," kata Sarwoko.
Dari paparan Sumarjo dalam kegiatan itu, penyakit infeksi saluran kencing (ISK), kencing nanah dan sipilis menjadi penyakit yang paling banyak menyerang warga Semarang Barat.
Terkait HIV/Aids, Sumarjo menuturkan di wilayah Semarang Barat terjadi trend kenaikan pengidap HIV.
"Ada kenaikan pengidap HIV di Kota Semarang dan Semarang Barat tapi jumlah pastinya saya kurang paham," katanya.
Kegiatan Klinik Hukum Kesehatan Masyarakat yang digalakkan Peradi Kota Semarang ini dilaksanakan di Aula Kantor Camat Semarang Barat.
Ketua Peradi Kota Semarang, Theodorus Yosep Parera, mengatakan, kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan di seluruh wilayah Kota Semarang.
"Kami sudah laksanakan di beberapa tempat, rencananya nanti semua wilayah agar informasi tentang hukum kesehatan masyarakat bisa tersampaikan merata dan tidak ada lagi masyarakat yang tidak mendapat pelayanan kesehatan dari pemerintah," kata Yosep.